News

Joe Biden Serukan Pembebasan Presiden Niger yang Digulingkan

Presiden AS Joe Biden menyerukan pembebasan segera Presiden Niger Mohamed Bazoum yang kekuasaannya digulingkan dan kemudian ditahan oleh militer.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menegaskan bahwa mempertahankan nilai-nilai fundamental demokrasi, serta membela tatanan konstitusional, keadilan, dan hak berkumpul secara damai, yang semua ini sangat penting bagi kemitraan AS dan Niger.

“Saya menyerukan agar Presiden Bazoum dan keluarganya segera dibebaskan, serta untuk menjaga demokrasi yang diperoleh dengan susah payah di Niger,” kata Biden dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih pada Kamis (3/8/2023), bertepatan dengan peringatan 63 tahun kemerdekaan Niger dari Prancis.

Biden menegaskan bahwa AS mendukung rakyat Niger untuk menghormati kemitraan kedua negara yang telah terjalin selama puluhan tahun, yang berakar pada nilai-nilai demokrasi dan dukungan untuk pemerintahan yang dipimpin warga sipil.

Sehari sebelumnya, Rabu (2/8/2023), AS memerintahkan evakuasi semua pegawai pemerintah non-darurat dari kedutaan besarnya di Niger –di tengah kekhawatiran akan meningkatnya konflik.

Negara-negara Eropa, termasuk Prancis, juga telah mengevakuasi warga negaranya dari negara Afrika Barat itu.

Biden Niger
Presiden Niger Mohamed Bazoum yang kekuasaannya digulingkan oleh militer. [foto: AFP]

Pada 26 Juli 2023, Bazoum ditahan oleh anggota pengawal presiden sebelum kemudian militer mengumumkan telah melakukan kudeta dan merebut kekuasaan di Niger.

Pekan lalu, Komandan Pengawal Presiden Niger Jenderal Abdourahamane Tchiani menyatakan dirinya sebagai kepala pemerintahan transisi, dua hari setelah menggulingkan Bazoum.

Para pemimpin Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) telah menjatuhkan sanksi berat terhadap Niger, dan meminta para pemimpin kudeta militer untuk mengembalikan kekuasaan Bazoum dalam waktu satu pekan.

Back to top button