News

Sudah Sodorkan Etho, PAN Tunggu Jawaban PDIP

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan pihaknya sudah menyodorkan Erick Thohir (Etho) kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, untuk menjadi kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres).

“Kesimpulan ke sana belum ada, tetapi bahwa kami bertemu dengan ibu Mega di DPP itu, memang sudah disampaikan (secara) terbuka juga oleh Bang Zul ke Bu Mega kalau PAN menyuarakan Erick Thohir,” terang Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).

Ia juga menyebut belum ada jawaban pasti dari Megawati. Maka dari itu, Yandri menegaskan adalah tidak benar soal kabar yang menyebut bahwa Etho sudah ditolak oleh pihak PDIP.

“Dan itu menurut Bu Mega perlu proses, jadi belum ada kata dari PDIP menolak atau tidak respect itu tidak ada. Perlu proses, karena juga menurut Bu Mega yang mau jadi cawapres Ganjar kan banyak juga bukan hanya Erick Thohir,” tutup Yandri.

Diketahui, hingga saat ini PAN belum menentukan sikap untuk bergabung ke salah satu poros koalisi. Partai matahari putih masih istiqamah memperjuangkan Etho menjadi bacawapres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Akan tetapi, bila gagal PAN membuka peluang membuat poros baru bersama Partai Golkar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno menekankan, bahwa langkah partainya untuk bergabung ke satu koalisi, masih ditentukan oleh diterimanya Etho sebagai pasangan cawapres bagi salah satu kandidat capres yang ada saat ini.

“Ini politik ya, politik itu merupakan suatu hal yang sangat cair, kita masih tetap mengajukan Etho sebagai cawapres kepada kedua tokoh baik itu. Kepada Megawati dengan PDIP, Pak Prabowo dengan Gerindra, kita mengajukan Pak Etho,” terang Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (6/7/2023).

Eddy menyebut bahwa alasan mengusung Etho karena Menteri BUMN tersebut sudah aktif berkegiatan bersama, selama 1,5 tahun ini. “Termasuk juga rekam jejak Etho, beliau sukses menyelamatkan republik, beliau sukses menjadi ketua Asian Games, beliau sebagau menteri BUMN berhakil menyetorkan dividen terbesar dalam sejarah BUMN di Indonesia. Terakhir sebagai Ketum PSSI sudah membuktikan tangan dingin Etho,” jelas dia.

Akan tetapi, sambung dia, jika PDIP ataupun Gerindra menolak Etho, maka PAN memiliki opsi lain. Yakni mengusung kedua ketum yang masih tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Ada Airlangga dan Zulhas yang mungkin ini merupakan poros ke empat yang disebut-sebut. Dan bagi sebuah parpol bisa mengajukan kader terbaiknya di dalam perhelatan pilpres, tentu sebuah kebanggaan oleh karena itu opsi itu masih belum kita tutup dan kita jajaki hingga kini,” ucapnya.

Back to top button