Market

Capaian Investasi Menteri Bahlil Naik Terus, Pengangguran Tetap Saja Tinggi

Tahun ini, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dapat tugas berat. Merealisasikan investasi masuk ke Indonesia senilai Rp1.400 triliun.

Ini angka yang cukup gede. Menjelang Pemilu 2024, merealisasikan investasi segede itu, jelas bukan perkara mudah. Apalagi saat ini, perekonomian global tengah remuk redam. Para cukong di luar negeri, pasti berhitung sejuta kali sebelum berinvestasi.

Alhasil, para investor cenderung memilih untuk pegang duit cash, atau investasi yang aman dan cuan. Sepajang Januari-September 2023, investasi yang masuk mencapai Rp1.053,1 triliun. Atau tumbuh sebesar 18 persen dibanding periode yang sama pada 2022.

Dengan capaian investasi masuk Rp1.053,1 triliun dalam 9 bulan, anggaplah rata-rata investasi masuk tiap bulan sebesar Rp117 triliun. Jika menggunakan angka itu, maka investasi masuk dalam setahun bisa Rp1.404,1 triliun. Unggul tipis ketimbang target 2023.

Tapi itu baru perhitungan di atas kertas yang acapkali berbeda dengan kenyataan. Namun, Menteri Bahlil mengaku sangat optimistis bisa mencapai target. “Saya janji sama teman-teman ya, Insha Allah tercapai (target investasi 2023),” kata Menteri Bahlil, dikutip Rabu (6/2/2023).

Dari investasi itu, porsi terbesarnya adalah penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 559,6 triliun (53,1 persen), sisanya penenaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp493,5 triliun (46,9 persen).

Realisasi PMDN 2023 ini, kata Menteri Bahlil, tumbuh 19,5 persen dibandingkan pertumbuhan PMA sebesar 16,7 persen. Yang menggembirakan, realisasi investasi di luar Jawa mencapai 51,8 persen atau setara Rp545,8 triliun. Sedangkan di Pulau Jawa sebesar 48,2 persen, atau setara Rp507,3 triliun.

“Ini Alhamdulillah meskipun gempuran fasilitas di Jawa cukup bagus dari sisi infrastruktur, sumber daya, dan logistik. Tapi kita berhasil melakukan penetrasi agar betul-betul di luar pulau Jawa juga menjadi perhatian khusus, Alhamdulillah pemerataan terus terjadi untuk membangun Indonesia yang tidak boleh Jawa sentri,” ungkapnya.

Adapun lima sektor yang cukup diincari investor yakni, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai Rp146,0 trliun; transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp120 triliun; pertambangan senilai Rp113,3 triliun; perumahan, kawasan industri dan perkantoran senilai Rp83,7 triliun; industri kimia dan farmasi senilai Rp76,8 triliun.

Sedangkan lima lokasi yang sangat diincari para investor, adalah Jawa Barat dengan investasi Rp153,2 triliun, DKI Jakarta Rp130,3 triliun, Jawa Timur Rp100,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp836 triliun, dan Banten Rp78,6 triliun.

Selanjutnya, lima negara investor kakap yang masuk ke Indonesia, terdiri dari Singapura senilai US$12,1 miliar, Republik Rakyat Tiongkok US$5,6 miliar, Hong Kong US$5,2 miliar, Jepang US$3,3 miliar, dan Amerika Serikat US$2,4 miliar.

Dia pun tidak memungkiri, banyak pihak yang sempat meremehkannya. Apalagi, target investasi masuk dikerek naik tiap tahun. “Saya dari dulu kan biasanya orang underestimate kepada saya. Dibilang jadi Menteri enggak bisa kerja, ya kan. Tapi buktinya kan tercapai,” katanya.

Okelah tahun ini, realisasi investasi tembus Rp1.400 triliun hanya menyerap 1,4 juta pekerja. Pada Agustus 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran mencapai 7,86 juta orang, setara tingkat pengangguran terbuka (TPT) 5,32 pesen. Memang turun 0,54 persen ketimbang Agustus 2022 yang mencapai 8,42 juta orang.

Namun, angka pengangguran Agustus 2023 itu, naik tinggi ketimbang sebelum pandemi COVID-19, yakni periode Agustus 2019 sebanyak 7,1 juta orang. Masih tinggi. Bisa jadi, investasi tidak menyasar industri atau pabrik yang padat karya. Sehingga masih ada 6,46 juta orang yang menganggur. 

Back to top button