News

SMRC Ungkap Swing Voters Pemilu 2024 Mencapai 33 Persen

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan dari survei terbarunya yang digelar pada periode Mei 2023. Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan terdapat 33 persen swing voters yang menyatakan ada kemungkinan mengubah pilihan presidennya, saat pemilu digelar.

“Lalu yang menyatakan kecil atau sangat kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan sebesar 64 persen, masih ada 3 persen yang belum menjawab,” kata dia dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Swing Voters Anies, Ganjar, dan Prabowo” secara daring di kanal YouTube SMRC TV, dipantau di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Saiful menyatakan bahwa dalam sejarah pemilihan presiden langsung di Indonesia, selisih suara antar-calon tidak pernah terlalu besar, kecuali dalam Pilpres 2009. Ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan suara sekitar 60 persen, sisanya dibagi oleh dua lawannya. Selisihnya sekitar 20 persen.

Sementara dalam dua pilpres terakhir, tambah dia, selisih suara hanya sekitar 5 sampai 10 persen. Karenanya, menurut Saiful, angka 33 persen yang menyatakan mungkin akan berpindah pilihan itu besar. Kalau angka 33 persen tersebut cenderung pada calon tertentu, pengaruhnya akan siginifikan. Namun jika berubahnya proporsional, pengaruhnya tidak akan besar.

“Jika perbedaan pemilih kuat dan lemah signifikan di masing-masing calon, maka perubahan-perubahan atau suara swing akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perolehan akhir dalam kontestasi ini,” jelas dia.

Survei ini juga turut mengungkap seberapa banyak jumlah pemilih kuat masing-masing kandidat capres. Temuannya, pemilih kuat pada Ganjar Pranowo mencapai 73 persen, Anies Baswedan 61 persen, dan Prabowo Subianto 59 persen.

Lebih lanjut Saiful menjelaskan, bahwa ada selisih yang signifikan antara pemilih kuat pada Ganjar dengan Anies dan Prabowo. Sementara pemilih kuat Anies dan Prabowo kurang lebih sama.

Menurutnya, selisih pemilih kuat Ganjar dengan Anies sekitar 12 persen, signifikan secara statistik. Sementara selisih pemilih kuat Ganjar dengan Prabowo sekitar 14 persen. “Artinya, pemilih yang mantap lebih besar dan signifikan pada pemilih Ganjar Pranowo dibanding pada pemilih Anies dan Prabowo,” jelas dia

Back to top button