Koalisi yang terbentuk sejak pertengahan tahun lalu seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga kini belum berani untuk deklarasi calon presiden (capres) yang bakal diusung pada Pilpres 2024. Koalisi gabungan Golkar, PAN dan PPP, cepat membentuk koalisi pada Juni 2022 yang lalu, namun lamban deklarasi capres. Langkah ini seperti diikuti oleh koalisi lain yang terbentuk menyusul. Biarlah deklarasi menjadi misteri…
Waketum PPP Arsul Sani menolak jika disebut KIB menunggu gerakan PDIP terlebih dulu, yang pada peringatan HUT ke-50 pada 10 Januari 2023, tidak deklarasi capres. Arsul beralasan, KIB memiliki mekanisme sendiri untuk deklarasi. Dengan berseloroh dia malah khawatir apabila deklarasi dilakukan pada awal 2023 ini, wartawan nantinya tak memiliki berita.
“Pilpresnya juga masih lama kenapa harus cepat-cepat? Kalau sekarang kita umumkan misalnya, minggu ini, nanti teman-teman media, minggu depannya sudah enggak ada berita,” seloroh Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2023).
“Nah kalau dengan tidak diumumkan, itu kan jadi ada berita terus, begitu lho. Ada rasa penasaran begitu dong,” goda Arsul lagi.
Dia menegaskan pula daftar capres yang bakal dibahas KIB nantinya bakal banyak, bisa juga hanya mengerucut pada satu hingga dua nama saja. Pasalnya, KIB sudah sepakat pembahasan capres bakal dilakukan dengan mengakomodasi seluruh anggota koalisi, baik PAN maupun Golkar. Namun ketika disinggung lagi kapan deklarasi, Arsul malah balik bertanya. “Tapi ya pertanyaannya untuk apa juga sih terburu-buru, begitu lho.”
