News

Serangan Udara Israel Hantam Kamp Pengungsi Terbesar di Gaza, 50 Orang Dilaporkan Tewas

Sekitar 50 orang dilaporkan tewas usai Israel membombardir kamp pengungsi Palestina terbesar di Jalur Gaza pada Selasa (31/10/2023) malam waktu setempat.

Rekaman video AFP menunjukkan petugas medis dan sukarelawan menemukan sekitar 47 jasad di bawah reruntuhan kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza kemudian melaporkan lebih dari 50 orang tewas dan 150 orang lainnya terluka akibat gempuran Israel tersebut.

Kementerian itu bahkan memprediksi jumlah korban masih bisa bertambah lantaran para petugas medis masih menyisir reruntuhan bangunan.

Orang-orang terlihat langsung berhamburan berkerumun mendekati kamp Jabalia yang sudah hancur untuk menolong dan mencari korban selamat.

Seorang warga yang mengungsi di kamp itu dan selamat dari serangan, Ragheb, menggambarkan bombardir Israel itu serasa “gempa bumi”. Ia mengungkapkan kengerian melihat “rumah-rumah terkubur di bawah reruntuhan hingga potongan tubuh para korban tewas dan terluka banyak berhamburan di tanah begitu saja.

Jabalia, kamp pengungsi seluas 1,4 kilometer persegi atau seukuran Hyde Park di London, menjadi rumah bagi setidaknya 116 ribu warga Palestina untuk berlindung sejak perang antara Hamas vs Israel kembali pecah pada 7 Oktober lalu.

Serangan ke kamp Jabalia ini terjadi setelah milisi Hamas dan pasukan Israel bertempur sengit seharian di utara Gaza. Israel mempercepat operasi daratnya untuk “menghancurkan” Hamas.

Di sisi lain, militer Israel berdalih serangan ke kamp Jabalia itu diperlukan demi memberangus milisi Hamas.

Tel Aviv meyakini Hamas memiliki infrastruktur militer bawah tanah di balik bangunan-bangunan tempat pengungsian Jabalia ini.

Militer Israel bahkan mengklaim gempurannya itu berhasil membunuh seorang komandan Hamas yang terlibat serangan dadakan ke negaranya pada 7 Oktober lalu.

“Beberapa saat yang lalu, pesawat tempur IDF (Israel Defense Force) membunuh Ibrahim Biari, komandan brigade Jabalia dari organisasi teroris Hamas, yang merupakan salah satu dari mereka yang mengarahkan serangan teroris yang mematikan pada 7 Oktober,” bunyi pernyataan militer Israel.

“Setelah serangan itu, infrastruktur militer bawah tanah Hamas di bawah gedung-gedung ini (kamp Jabalia) runtuh. Serangan itu telah menewaskan banyak teroris Hamas.”

Back to top button