News

Serangan Israel ke Jenin Tepi Barat Tewaskan 8 Warga Palestina

Sedikitnya delapan warga Palestina tewas dan 50 lainnya luka-luka saat Israel melancarkan serangan udara dengan menggunakan drone ke sebuah kubu militan di daerah pendudukan Tepi Barat, Senin (3/7/2023) dini hari.

Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya melancarkan serangan tengah malam ke kamp pengungsi Jenin untuk menyerang apa yang disebutnya sebagai ‘pusat komando militan terpadu’. Hingga Senin siang tentara Israel masih tetap berada di kamp itu, operasi terbesarnya di Tepi Barat dalam lebih dari satu tahun ini.

Mengutip VOA, Selasa (4/7/2023), asap hitam membubung dari jalan-jalan padat di kamp itu, sementara suara baku tembak senjata api terdengar dari setiap sudut kamp dan pesawat nirawak melintas di atasnya. Warga Jenin mengatakan sebagian daerah itu mengalami pemadaman listrik. Sementara sejumlah buldozer memasuki jalan-jalan sempit dan membongkar bangunan-bangunan yang ada, membuka jalan bagi masuknya tentara Israel.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan yang mereka serang adalah proksi Iran di kawasan itu, bukan warga Palestina.

“Kami menyerang pusat terorisme dengan kekuatan dahsyat. Saya ingin menggarisbawahi bahwa kami tidak memerangi warga Palestina. Yang kami perangi adalah proksi Iran di kawasan kita, utamanya Hamas dan Jihad Islam, dua organisasi teroris yang didanai oleh Iran,” kata Cohen.

Namun, Palestina dan Iran membantah klaim itu.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meminta dunia menghentikan agresi itu.

“Agresi ini melengkapi apa yang telah dilakukan para pemukim sebelumnya, dalam hal terorisme dan penyerangan. Kami menyerukan kepada dunia untuk segera menghentikan agresi terhadap warga kami di Jenin… Kami menuntut pemberian sanksi terhadap Israel, agresor yang mensponsori terorisme, dan juga aksi teror oleh para pemukim,” katanya.

Sementara Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengutuk serangan yang menunjukkan bahwa upaya kompromi dengan Israel tidak akan pernah membuahkan hasil.

“Serangan berkelanjutan terhadap Kota Jenin yang tanpa perlawanan menunjukkan bahwa perdamaian, kompromi dan normalisasi hubungan sama sekali tidak efektif untuk menghentikan mesin perang rezim Zionis. Hal itu tidak efektif dan tidak akan mencegah aksi mereka,” ujar Kanaani.

“Serangan ini membuktikan bahwa rezim Zionis itu tidak dapat dipercaya, dan tidak pernah berniat mencapai perdamaian. Kami mengecam keras serangan yang sedang berlangsung dan berharap masyarakat internasional ikut menunjukkan tanggung jawab mereka,” imbuh dia.

Yordania, Mesir dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga mengutuk serangan di Jenin, yang menjadi salah satu pusat aksi kekerasan antara Israel-Palestina sejak musim semi tahun 2022 lalu.

Kematian delapan warga Palestina dalam serangan di Jenin tersebut menambah jumlah korban tewas tahun ini dari pihak Palestina total menjadi 136 orang.

Back to top button