Market

Sentimen Positif Selimuti IHSG, Tujuh Saham Jadi Perburuan Cuan

Tren penurunan inflasi Amerika Serikat ditengarai bakal menjadi sentimen positif di pasar saham domestik yang bakal membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau pekan ini. Tujuh saham pun mendapat rekomendasi positif sebagai pertimbangan untuk berburu cuan pekan ini. Saham apa saja?

Pada perdagangan Senin (27/3/2023), IHSG berakhir melemah tajam 53,32 poin (0,79 persen) ke posisi 6.708,933. Padahal, indeks saham domestik berakhir menguat sebesar 1,3 persen pada pekan lalu dengan penguatan terbesar terjadi pada sektor basic material sebesar 2,6 persen.

Faktor Dividen

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Rifqi Satria Dinandra mengatakan, dividen dari emiten-emiten perbankan yang memiliki bobot besar untuk IHSG dibagikan kepada pemegang saham dalam dua pekan ini.

“Kebiasaan pelaku pasar saat ada pengumuman dividen, mereka langsung buru-buru beli biar dapat dividennya. Hal ini memengaruhi laju positif IHSG yang akhirnya menguat pada pekan lalu,” tegas Rifqi di Jakarta, Senin (27/3/2023).

Selain itu, ia juga menyebutkan dua sentimen yang memengaruhi laju IHSG pekan lalu, yakni inflow asing dan kenaikan suku bunga AS.

Capital Inflow

Terkait inflow asing, terangnya, pekan lalu yang hanya tiga hari perdagangan ternyata mampu membuat asing melakukan aksi beli cukup besar senilai Rp2,38 triliun dengan top 5 didominasi emiten perbankan. Ini berlanjut pada emiten berkapitalisasi besar lainnya.

Setelah ada pengumuman dividen perbankan, asing ramai-ramai memborong. Hal ini jelas terlihat dari saham-saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang diborong asing hingga lebih dari Rp2 triliun sendiri.

“Investor asing masuk lagi. Selain itu, investor asing juga masuk lagi ke dalam negeri melalui saham-saham berkapitalisasi besar lainnya,” tegas dia.

Kenaikan Suku Bunga The Fed

Terkait kenaikan suku bunga di AS yang sudah kesembilan kalinya berturut-turut, ini jelas menjadi sentimen positif untuk pasar. The Fed menaikkan suku bunga 25 bps. Sebelumnya suku bunga bertengger di level 4,5-4,75 persen dan saat ini di level 4,75-5 persen.

“Kenaikan suku bunga ini sebenarnya jadi sentimen positif, karena kenaikan suku bunganya sedikit-sedikit alias sudah diredam. Pelaku pasar juga sudah berharap suku bunga akan berhenti dinaikkan tahun ini,” tuturnya.

Sentimen Pasar Pekan Ini

Terkait sentimen pasar pekan ini, Rifqi mengungkapkan adanya sentimen Indeks PCE AS yang bakal memengaruhi pasar saham. Indeks PCE (Personal Consumption Expenditures Price Index) adalah ukuran inflasi yang digunakan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, yaitu Federal Reserve, untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.

Ia menandaskan Indeks PCE sudah dalam tren penurunan sejak tahun lalu baik secara tahunan (YoY) ataupun bulanan (MoM). Tren penurunannya akan meyakinkan The Fed untuk pivot dalam kebijakan suku bunganya.

“Jika sesuai atau lebih rendah dari konsensus maka akan menjadi sentimen positif untuk Amerika dan khususnya Indonesia,” tuturnya.

Saham-Saham Pilihan

Di tengah euforia dividen dan sentimen positif lainnya, ia pun merekomendasikan beli sejumlah saham untuk trading pekan ini hingga 31 Maret 2023. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan support 160 dan resistance Rp175.
  2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan support 1.500 dan resistance Rp1.620.
  3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan support Rp8.625 dan resistance Rp9.025.
  4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan support Rp9.475 dan resistance Rp9.925.
  5. PT Astra International Tbk (ASII) dengan support Rp5.850 dan resistance Rp6.150.
  6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan support Rp9.775 dan resistance Rp10.375
  7. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (Support: 935, Resistance:1.010).

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Back to top button