Market

Sengketa Utang CMNP Rp800 Miliar, Jusuf Hamka Naga-naganya Kena PHP Sri Mulyani

Terkait nasib utang pemerintah terhadap pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka senilai Rp800 miliar, semakin tak jelas nasibnya. Siap-siap, Jusuf menjadi korban PHP (pemberi harapan palsu) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Hingga saat ini, kata Jusuf, belum ada tanda-tanda itikad baik dari pemerintah. Tak ada tanda-tanda pembayaran utang kendati pemerintah mengakui adanya utang tersebut, berdasarkan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap.

“Sampai saat ini belum kelihatan hilalnya. Boro-boro ditelepon Bu Menteri (Sri Mulyani), anak buahnya aja tidak ada yang hubungi saya. Saya enggak tahu deh. Saya serahkan saja ke yang Maha Kuasa. Mudah-mudahan digerakkan hatinya oleh Allah,” kata Jusuf di Jakarta, dikutip Sabtu (7/10/2023).

Menurut Jusuf yang dikenal sebagai pemegang saham pengendali dari emiten PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) itu., mengatakan niatnya untuk membangun rest area di jalur Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu. Dengan catatan jika utangnya dilunasi pemerintah.

Dia menyebut butuh investasi sekitar Rp750 miliar untuk membangun rest area tersebut. Jusuf mengungkap rencananya untuk membangun tempat tujuan wisata, outlet, hotel, dan lain-lain di rest area tersebut.

Tujuannya, agar kepadatan di Bandung bisa dikurangi dengan sebagian dialihkan ke Sumedang. “Kan orang biasanya banyak yang rapat atau kawinan di Bandung, kita pindahkan ke sana. Baru kita presentasikan bisa parkir 500 mobil, lumayanlah,” tuturnya.

Pengusaha jalan tol itu lalu meyakini bahwa pemerintah berkomitmen membayar utang Rp800 miliar itu kepadanya. Dia berharap spesifik kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dia bahkan berharap kedua menteri Presiden Jokowi itu akan menjabat sebagai Wakil Presiden ke depannya. “Siapa tahu Bu Sri Mulyani jadi Wapres, Pak Mahfud jadi Wapres. [Diingat] Oh iya ada kewajiban bayar. Orang kan sekarang bicara Pak Mahfud jadi Wapres, Pak Erick, Pak Airlangga, Cak Imin, Bu Khofifah. Orang lupa ada srikandi kita Bu Sri Mulyani. Ini orang tidak pernah [dilirik], sebenarnya paling tepat. Siapa tahu dengan beliau jadi Wapres ini, oh iya rupanya warga saya yang utangnya benar nih, bayar gitu,” ujarnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD pernah bertemu dengan Jusuf Hamka untuk membahas soal utang negara kepada pengusaha tersebut.

Pada pertemuan tersebut, Mahfud yang ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk mengkoordinasikan utang negara kepada swasta dan masyarakat bertanya langsung kepada Jusuf perihal utang Rp800 miliar itu.

“Dari penjelasan dan dokumen yang saya miliki memang dari segi hukum ya negara punya utang. Karena terlepas kontroversi yang sertai itu sudah putusan Mahkamah Agung sudah inkrah sampai PK,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Rabu (14/6/2023).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengungkap alasan pemerintah tak buru-buru melunasi utang ke CMNP milik Jusuf Hamka.

Sri Mulyani mengatakan jika dilihat secara keseluruhan, persoalan ini tidak terlepas dari krisis 1998 ketika bank-bank, yang memiliki masalah likuiditas, diambil alih oleh pemerintah melalui program Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

“Di mana di situ ada berbagai prinsip-prinsip mengenai afiliasi dan kewajiban dari mereka yang terafiliasi. Jadi, memang ada proses hukum pengadilan dalam hal ini,” ujar Menkeu saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Back to top button