News

Sejumlah Media Malaysia Soroti Kontroversi Lagu yang Jiplak ‘Halo-Halo Bandung’

Sejumlah media Malaysia menyoroti kontroversi lagu ‘Hello Kuala Lumpur’ diduga menjiplak lagu ‘Halo-Halo Bandung’ yang viral di kalangan warganet Indonesia.

Kantor berita Malaysia Bernama menulis bahwa lagu yang diunggah di kanal YouTube Lagu Kanak TV itu memicu kontroversi di kalangan netizen Indonesia yang mengeklaim lirik dan melodinya mirip dengan lagu ‘Halo-Halo Bandung’ asal Indonesia.

Sementara itu, media lokal Malaysiakini juga melaporkan kontroversi terkait lagu ini menjadi topik hangat di platform X (sebelumnya adalah Twitter) karena melodinya yang betul-betul menyerupai ‘Halo-Halo Bandung’.

“Menurut media Indonesia, saluran TV Lagu Kanak yang diklaim berasal dari Malaysia mengunggah video lagu tersebut pada 2018 dan kemudian pada 2020 di saluran yang sama,” tulis Malaysiakini.

Sementara itu, New Straits Times juga melaporkan kemarahan warga Indonesia usai kanal YouTube tersebut mengunggah lagu besutan komposer ternama Ismail Marzuki.

“Sebuah saluran YouTube Malaysia, sebuah akun yang didedikasikan untuk video lagu anak-anak, dituduh menjiplak lagu nasional Indonesia,” demikian laporan New Straits Times.

Pada Senin (11/9/2023), kanal YouTube Lagu Kanak TV menjadi gunjingan warganet setelah salah satu lagunya dituding menjiplak lagu ‘Halo-Halo Bandung’.

Lagu itu menjadi perbincangan karena bermelodi sama dengan lagu karya Ismail Marzuki.

“Hello Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan// Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan// Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu, sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali//” demikian lirik lagu ‘Hello Kuala Lumpur’.

Adapun lagu ‘Halo-Halo Bandung’ mengisahkan peristiwa perjuangan Bandung Lautan Api yang terjadi pada 23-24 Maret 1946 tepat di masa Perang Kemerdekaan.

Warganet Indonesia pun murka lantaran Malaysia terlampau sering mengeklaim kepunyaan Indonesia mulai dari musik, tarian, hingga makanan.

Merespons hal tersebut, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengaku telah meminta bantuan otoritas Malaysia untuk melacak akun YouTube tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI menyatakan siap melayangkan gugatan terkait kasus dugaan penjiplakan ini.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid mengaku sudah menghubungi pihak YouTube agar segera melakukan take down apabila menemukan kesamaan substansial antara dua lagu itu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy turut menyatakan pemerintah akan menindaklanjuti lagu berjudul ‘Hello Kuala Lumpur’ yang mirip dengan lagu ‘Halo-Halo Bandung’.
 

Back to top button