News

Ancaman Biden Enggak Ngaruh, Israel Tetap Ngeyel Bombardir Rafah


Israel seakan menganggap ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden seperti angin lalu. Tentara zionis tetap melanjutkan serangannya ke Rafah, Palestina, Kamis (9/5/2024) waktu setempat.

Dilansir AFP, serangan kembali dilancarkan ke Rafah pada Kamis (9/5/2024) waktu setempat. Belum ada laporan terkait korban dalam gempuran terbaru Israel itu.

Tel Aviv meyakini Rafah menjadi markas terakhir bagi batalion terakhir Hamas yang tersisa. Namun Rafah juga diketahui menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina yang menghindari rentetan serangan Israel.

Gempuran terhadap Rafah itu terjadi setelah Presiden Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata untuk Israel, jika negara Yahudi itu terus melancarkan serangan darat secara besar-besaran terhadap Rafah.

“Saya telah memperjelas, jika mereka (Israel) masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok persenjataan yang telah digunakan secara historis untuk mengatasi Rafah, untuk mengatasi kota-kota di sana (Palestina),” ucap Biden dalam pernyataannya pada Rabu (8/5/2024) waktu setempat.

Ancaman itu menjadi peringatan paling langsung yang pernah disampaikan Biden kepada Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza dari tahun lalu. “Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri yang telah digunakan,” kata Biden menegaskan lagi.

Diketahui, operasi militer yang dilancarkan tentara zionis ini sudah berlangsung sejak Senin (6/5/2024) malam waktu setempat, telah merenggut puluhan korban jiwa tak bersalah.

Setidaknya, hingga Rabu (8/5/2024) sebanyak 30 orang dilaporkan tewas, demikian pernyataan resmi dari militer Israel. Data berbeda diungkap otoritas kesehatan Gaza, tercatat sekitar 35 korban tewas, termasuk seorang bayi berusia empat bulan.

Militer Israel mengatakan divisi tank dan brigade lapis baja telah beroperasi di darat di Rafah timur, dan sejumlah drone tempur melancarkan serangan dari udara.

Back to top button