News

Belum Tentukan Arah Dukungan, Partai Buruh Berpeluang ‘Golput’ di Pilpres

Belum Tentukan Arah Dukungan, Partai Buruh Berpeluang ‘Golput’ di Pilpres

Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal saat berorasi dalam sebuah aksi unjuk rasa di Jakarta. (Foto: suara)

Partai Buruh hingga kini belum menentukan arah dukungan ke kandidat capres manapun. Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal membuka peluang pihaknya tidak memilih atau mengusung capres manapun.

“Tapi Partai Buruh tetap akan kampanye dalam kampanye Pileg, itu sikap dari Partai Buruh,” ucap Said di kantor DPP FSPMI, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).

Belum adanya arah, tutur Said, dikarenakan di mata partainya belum ada capres yang dianggap benar-benar mendukung buruh secara total. Ia menolak memilih capres dan berkoalisi dengan parpol yang setuju dengan Omnibus Law.

Selain menolak parpol pendukung Omnibus Law, Partai Buruh juga hanya mau menjalin kontrak politik dengan parpol yang mau mengusahakan kenaikan upah buruh sebesar 15 persen, dan komitmen menghapuskan outsourching.

“Ini kan janji politik, boleh dan ini bisa dibuktikan nanti karena kami kan bekerja daily working party setiap hari, naikkan upah 15 persen. Kemudian hapus outsourcing, kemudian kontrak harus ada periodenya selama tiga kali periode, setelahnya diangkat karyawan tetap,” jelas dia.

Tak hanya itu, dirinya juga menuntut agar adanya kepastian upah untuk buruh perempuan yang mengambil cuti haid dan cuti melahirkan. Pada cuti melahirkan, Partai Buruh meminta naik menjadi 14 minggu.

“Pesangon dua kali lipat seperti UU Nomor 13, PHK dipersulit harus ada izin PHI, jadi tidak bisa lagi PHK sepihak. Kita bikin susah pengusaha dalam artian yang terkait dengan kesejahteraan buruh,” ujar dia.

Topik
Komentar

BERITA TERKAIT

Back to top button