News

Sebut Konflik Ukraina Tragedi Bukan Perang, Putin: Saya Tidak Menyesal

Presiden Rusia Vladimir Putin menolak negaranya disalahkan atas konflik yang terjadi di Ukraina. Menurutnya konflik tersebut merupakan hasil intervensi pihak lain yang ia sebut sebagai negara ketiga.

Dalam rapat bersama jajaran pejabat senior militer Rusia, pada Rabu (21/12/2022) waktu setempat, Putin mengaskan bahwa apa yang terjadi di wilayah Ukraina sebagai sebuah tragedi bersama.

Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa konflik ini telah menewaskan puluhan ribu orang. Putin mengklaim, dampak tersebut adalah ulah intervensi negara-negara barat.

“Itu adalah hasil dari kebijakan negara ketiga, negara ketiga yang selalu berusaha keras untuk ini, disintegrasi dunia Rusia. Sampai batas tertentu mereka berhasil, dan mendorong kita ke garis di mana kita berada sekarang,” cetusnya, dilansir AFP dan Reuters, Kamis (22/12/2022).

Ia pun menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal telah meluncurkan apa yang disebutnya sebagai ‘operasi militer khusus’ dan berargumen bahwa Rusia tidak memiliki pilihan untuk melawan kekuatan barat yang arogan.

Putin menyatakan negaranya akan terus mengembangkan potensi militer dan kesiapan tempur untuk kekuatan nuklir di tengah operasi militer yang terus berlanjut di Ukraina.

“Angkatan bersenjata dan kemampuan tempur dari angkatan bersenjata kita meningkat terus-menerus dan setiap harinya. Dan proses ini, tentu saja, akan kita tingkatkan,” ucap Putin dalam rapat tersebut.

Dia menambahkan bahwa Rusia juga akan ‘meningkatkan kesiapan tempur triad nuklir kita’. Dalam pernyataannya, Putin menyoroti rudal jelajah hipersonik terbaru yang disebut Zircon, yang disebutnya akan mulai digunakan pada Januari tahun depan.

“Mulai Januari, kapal frigat Laksamana Gorshkov akan diperlengkapi dengan rudal hipersonik Zircon yang baru, yang tidak ada bandingannya di dunia,” ungkap Putin.

Back to top button