Market

Sanjung Jokowi, Prabowo Sebut Fondasi Ekonomi Indonesia Sudah Cukup Kuat

Bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto menyanjung Presiden Jokowi yang sukses memperkokoh fondasi ekonomi Indonesia. Diyakini mampu menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

“Fondasi (ekonomi) kita sudah bagus, sekarang tinggal kita melompat. Hal ini tidak terlepas upaya Presiden Joko Widodo dalam membangun semuanya,” kata Prabowo kepada wartawan di Menara Bank Mega, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).

Prabowo menyatakan, saat ini, menjadi waktu yang tepat untuk melakukan strategi transformasi bangsa. Ditambah lagi, posisi Indonesia yang berada dalam situasi sangat potensial. Dianggap siap membawa kemajuan. “Strategi kita sudah bener,” ungkapnya.

Dalam hal ini, Prabowo menegaskan, program hilirisasi mineral khususnya nikel yang digagas Presiden Jokowi, layak dilanjutkan. Karena, terbukti berhasil memberikan nilai tambah kepada pemerintah dan masyarakat.

“Hilirisasi harus kita lakukan. Pada 2017, nilai ekspor nikel kita 3,3 miliar dolar AS. Pada 2023, naik signifikan menjadi 33 miliar dolar AS. Dana besar itu mengalir ke brangkas negara. Saat ini, Indonesia berada di posisi yang sangat-sangat kompetitif. Kita juga sudah membuat pohon-pohon industri,” paparnya.

Ke depan, lanjutnya, Indonesia harus bertransformasi demi meraih sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Tentu saja, semuanya akan semakin mudah dan cepat terwujud bila pemerintah hadir di tengah masyarakat. 
“Jadi, tadi saya kira sudah tersampaikan, waktunya memang sangat sempit,” ungkapnya.

Masih terkait fondasi ekonomi nasional yang diyakini Prabowo sudah kuat, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan penurunan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2023, sebesar 4,94 persen. Terjun bebas dibanding kuartal II-2023 yang bertengger di level 5,17 persen.

Menteri Keuangan (Menkeu) era SBY, Chatib Basri sudah mengingatkan akan penurunan ini. Alasannya, kuartal III terjadi penurunan belanja pemerintah. Selain itu, dia mengingatkan kuartal IV, perekonomian masih akan berat.

Back to top button