Hangout

Sangat Membanggakan! Ini 10 Brand Indonesia yang Sudah Terkenal di Luar Negeri

Dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah mulai menggelorakan untuk menggunakan produk-produk buatan lokal. Sayang beberapa kelompok kerap meragukan produk buatan asal Indonesia karena masih dianggap kalah dalam hal kualitas.

Padahal banyak merek ternama yang dijual di luar negeri ternyata di produksi di Indonesia. Dengan kata lain produk buatan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bersaing dengan merek-merek luar negeri yang terkenal.

Tidak hanya itu, ternyata beberapa brand asal Indonesia sangat terkenal di luar negeri. Bahkan produk yang dipasarkan di negara tetangga sangat beragam, mulai dari makanan, barang elektronik, pakaian, herbal, dan masih banyak lainnya.

Produk-produk mereka bahkan sering dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sendiri. Tapi sayangnya, beberapa masyarakat sering mengira bahwa merek tersebut berasal dari luar negeri.

Bagi Anda yang belum tahu dan penasaran brand Indonesia yang sudah mendunia dan diterima oleh pasar luar negeri, berikut daftar lengkapnya.

1. Krisbow

Brand Indonesia Yang Sudah Terkenal Di Luar Negeri Krisbow - inilah.com
Photo: Group Kawan Lama

Brand Indonesia yang sudah terkenal di luar negeri pertama adalah Krisbow yang identik dengan warna kuningnya. Merek ini menjual berbagai perkakas teknik, permesinan, pertukangan, keselamatan, dan industri.

Saking terlalu bagus dan terlihat premium, tak banyak masyarakat yang tahu bahwa Krisbow ternyata berasal dari Indonesia. Ya, merek dagang Krisbow merupakan bagian dari Grup Kawan Lama (GKL) yang diperkenalkan pada tahun 1998.

Nama Krisbow sendiri diambil dari nama pemiliknya, yaitu Krisnadi WIbowo. Krisnandi adalah anak dari Wong Jin, pendiri Grup Kawan Lama. Kakaknya sendiri bernama Kuncoro Wibowo yang merupakan CEO GKL dan bos PT Ace Hardware Indonesia.

Krisbow memang tidak memiliki pabrik sendiri namun mereka bisa mengimpor barang dari pabrik-pabrik dari berbagai negara.

Hebatnya lagi, di tahun 2017 Krisbow tercatat memiliki lebih dari 10.000 jenis produk perkakas dengan service center, dan dealer yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan Asia Tenggara.

2. J.CO

Brand Indonesia Yang Sudah Terkenal Di Luar Negeri Jco - inilah.com
Photo: Lampung Post

Siapa yang menyangka jika restoran yang menyajikan donut, kopi, dan frozen yogurt yang populer di tahun 2005 ini ternyata berasal dari Indonesia?

Dilihat dari logo, adonan kue, dan cita rasanya, pasti banyak orang yang mengira dan percaya bahwa toko donut ini berasal dari luar negeri. Padahal dilihat dari sejarahnya, J.CO adalah perusahaan dibawah naungan Johnny Andrean Group.

J.CO pertama kali hadir di pasar Indonesia pada 26 Juni 2005 silam. Pada saat itu, mereka bersaing ketat dengan toko donut ternama luar negeri seperti Dunkin’ Donuts dan Krispy Kreme.

Namun siapa yang menyangka jika toko donut asal Indonesia ini justru mendapat ulasan positif dan paling diminati oleh masyarakat Indonesia? Saking lakunya, J.CO bahkan membuka 236 cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.

Kesuksesan J.CO terus berlanjut hingga akhirnya mereka mengembangkan sayapnya dengan membuka 274 cabang di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Hongkong di tahun 2017.

Salah satu produk unggulan mereka adalah Al Capone yang merupakan donut dengan taburan kacang almond di atasnya, Jcoccino yang merupakan kopi khas J.CO sendiri, dan tentunya J.COOL atau frozen yoghurt.

3. Terry Palmer

Terry Palmer - inilah.com
Photo: Start Friday Asia

Tahukah Anda jika Terry Palmer ternyata adalah produsen handuk dari Indonesia? Jika masuk ke dalam toko mereka yang ada di mall mungkin beberapa dari Anda akan menilai bahwa Terry Palmer adalah produk impor yang menawarkan handuk berkualitas tinggi dan desain yang sangat premium.

Jika dilihat dari sejarahnya, ternyata Terry Palmer adalah merek asal Indonesia yang diproduksi oleh PT Indah Jaya, perusahaan tekstil yang berdiri sejak tahun 1962 di Tangerang.

Bahkan nama ‘Palmer’ sendiri di ambil dari nama daerah yang ada di Indonesia, yaitu Palmerah, Jakarta Barat. 

Di awal penjualannya, Terry Palmer tidak mendapat kesempatan untuk membuka toko di department store di Indonesia. Akhirnya mereka membuka toko sendiri dan menawarkan berbagai jenis handuk dengan desain premium.

Fantastisnya, masyarakat justru sangat menyukai kualitas handuk yang dijual oleh Terry Palmer. Sejak itu bisnis Terry Palmer mulai melejit. Bahkan sekarang mereka sudah memiliki lebih dari 200 toko di lokasi yang berbeda.

Keunggulan utama yang ditawarkan handuk ini berasal dari material bahan 100 persen combed cotton dan Egyptian Cotton atau kapas Mesir. 

Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, Terry Palmer juga sudah mengantungi sertifikasi Oeko-Tex Standard 100 yang berarti seluruh produk Terry Palmer sudah lolos uji dari bahan-bahan berbahaya, diproduksi dengan proses yang ramah lingkungan, dan aman digunakan.

Bahkan sekarang pabrik Terry Palmer bisa memproduksi handuk hingga 1.3000 ton per bulannya. Seluruh produknya tidak hanya dijual di Indonesia saja, mereka juga mengekspornya ke negara-negara tetangga seperti Australia, Jepang, Amerika, dan negara-negara Eropa lainnya.

4. Paseo

Paseo - inilah.com
Photo: Paseo

Produk tissue yang sering dijajakan dengan harga murah oleh para pedagang di lampu merah ini ternyata berasal dari Indonesia. 

Dilansir dari halaman resminya, Paseo adalah merek internasional yang diproduksi oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Dengan kata lain, pemilik dari merek tissue Paseo adalah perusahaan konglomerat yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja, orang terkaya nomor 2 di Indonesia.

Merek ini diketahui telah mengekspor produknya hingga ke 65 negara, termasuk Amerika Serikat, Selandia Baru, dan negara-negara Eropa lainnya.

Keunggulan produk tissue Paseo terletak di materialnya yang terbuat dari 100% serat alami yang diperoleh dari hutan tanaman industri yang dikelola secara sustainability.

Jika dilihat dari website APP sendiri, mereka mengklaim mendukung gerakan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Dengan kata lain, mereka berkomitmen penuh untuk melindungi hutan, mendukung komunitas, melestarikan keanekaragaman hayati, dan berupaya mencapai netralisasi karbon di seluruh operasi produksinya.

Selain menawarkan tissue berkualitas, alasan lain kenapa merek ini sangat diterima di kancah internasional adalah prinsip ESG yang mereka terapkan yang sangat jarang dilakukan oleh pabrik-pabrik tissue lainnya.

5. Tolak Angin

Tolak Angin - inilah.com
Photo: Eksyam

Tolak Angin adalah produk jamu herbal asal Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1930. Pada tahun itu, pasangan suami istri Bapak Siem Thiam Hie dan Ibu Rakhmat Sulistio mulai membangun bisnisnya masing-masing. 

Bapak Siem merintis toko roti bernama Roti Muncul dan Ibu Rakhmat mulai meracik jamu masuk angin yang diberi nama Tolak Angin di Yogyakarta.

Obat herbal ini awalnya dibuat untuk kepentingan anak-anak yang sakit. Di tahun 1940, Tolak Angin mulai dipasarkan melalui Toko Djamu yang dibangun di rumah Ibu Rahmat Sulistio sendiri.

Produk Tolak Angin pertama masih berbentuk godokan dengan cara direbus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Seiring perkembangan zaman, Tolak Angin mulai mengembangkan produknya dalam bentuk serbuk dengan formula yang sama.

Seiring berjalanya waktu, mobilitas masyarakat mulai meningkat sehingga PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul kembali mengembangkan produk utama mereka dalam bentuk kemasan yang bisa dikonsumsi secara langsung dalam bentuk cairan.

Sekarang Tolak Angin menjadi market leader dalam kategori produk jamu yang terus direbut posisinya dari para pesaingnya. Tidak hanya di Indonesia, produk Tolak Angin juga diterima dengan baik di pasar ASEAN, Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika.

6. Indomie

Brand Indonesia yang terkenal di luar negeri Indomie - inilah.com
Photo: Indomie

Mie instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969 oleh Sjarif Adil Sagala.

Selang beberapa tahun kemudian muncullah sebuah merek mi instan bernama Indomie dengan varian rasa Kaldu Ayam di tahun 1980-an. Produk itu mendapat ulasan yang positif dan mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan.

Puncaknya, di tahun 1983, Indomie kembali merilis varian rasa baru yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia, yakni Indomie Mie Goreng.

Indomie Mie Goreng menjadi varian rasa mi instan paling favorit semua orang. Bahkan masyarakat luar negeri juga menilai bahwa cita rasa mi instan yang ditawarkan oleh Indomie jauh lebih lezat daripada merek lainnya.

Bahkan Indomie Goreng berhasil masuk peringkat pertama mi instan terbaik 2021 versi New York Magazine.

Hebatnya lagi, Indofood, produsen Indomie menjadi produsen mie instan terbesar di dunia. Posisinya mengalahkan Nissin Food yang didirikan oleh Momofuku Ando, seorang penemu mi instan pertama di dunia pada tahun 1958.

7. Polygon

Polygon Bike - inilah.com
Photo: Polygon

Brand Indonesia yang sudah terkenal di luar negeri selanjutnya ada Polygon yang memproduksi sepeda dengan kualitas global.

Dilansir dari halaman websitenya, Polygon pertama kali berdiri pada tahun 1989, sebuah perusahaan kecil yang memproduksi sepeda khusus untuk eksport.

Di tahun 2000, mereka mulai mengekspansi pabrik dan mesin teknologi produksinya di standar internasional demi mewujudkan mimpi untuk menciptakan inovasi teknologi di industri olahraga sepeda.

Salah satu inovasi teknologi yang berhasil mereka buat adalah Floating Suspension System yang sudah diakui sebagai “World of MTB”.

Prestasinya tidak berhenti sampai disitu. Polygon Bikes terus memproduksi dan mengembangkan teknologi dan desain sepeda yang baru untuk para antusiasme dan atlet sepeda profesional.

Profesional freeriders kelas dunia, Kurt Sorge juga mempercayakan sepeda Polygon di berbagai perlombaan. Salah satu kompetisi yang dia menangkan bersama sepeda Polygon adalah Juara Kompetisi Freeride terekstrim di dunia.

8. Kopiko

Kopiko - inilah.com
Photo: Mayora

Kopiko adalah merek permen kopi yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1982 di bawah naungan PT Mayora Indah Tbk.

Produk yang dijual memang sangat sederhana namun permen ini menjadi sangat populer di seluruh dunia. Pasalnya permen kopi sangat praktis untuk dikonsumsi dan sangat cocok untuk mereka yang memiliki produktivitas dan mobilitas tinggi yang tidak memiliki cukup waktu untuk menyeduh kopi sendiri.

Dengan begitu, mereka bisa menghemat beberapa menit untuk mengonsumsi kopi kapan saja dan dimana saja sepanjang hari.

Saking praktisnya, anggota tim astronaut NASA bahkan membawa permen ini sebagai pengganti kopi untuk menghilangkan rasa kantuk.

Popularitas permen Kopiko masih terus berlanjut sejak mereka turut mengiklankan produk ini di drama Korea terkenal, seperti Vicenzo, Mine, Hometown Cha Cha, dan Mine.

9. Polytron

Polytron - inilah.com
Photo: Polytron

Banyak masyarakat Indonesia yang mengira bahwa merek Polytron berasal dari Jepang atau China. Padahal merek ini berasal dari Indonesia yang didirikan pada 18 September 1976 di Kudus, Jawa Tengah dengan nama PT Indonesian Electronic & Engineering.

Polytron menjadi perusahaan non-rokok pertama yang dimiliki oleh Hartono bersaudara. Nama Polytron sendiri berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan (ele)tron(ik).

Perusahaan ini dibangun dengan kerjasama dengan Philips dan Salora. Produk pertama yang dikeluarkan mereka adalah televisi (hitam putih) di tahun 1979. Sampai sekarang televisi masih menjadi produk unggulan mereka.

Memasuki tahun 2000-an, Polytron mulai memperluas lini bisnisnya dengan memproduksi televisi, audio, dan peralatan elektronik lainnya.

Dilansir dari website resminya, Polytron tercatat telah mengekspor jutaan produknya ke lebih dari 40 negara, antara lain adalah India, Qatar, Spanyol, Amerika, Nepal, dan negara-negara Asia lainnya.

10. GT Radial

Brand Indonesia yang terkenal di luar negeri Gt Radial - inilah.com
Photo: GT Radial

Brand Indonesia yang sudah terkenal di luar negeri yang terakhir adalah GT Radial yang sudah berdiri sejak tahun 1951 dibawah naungan PT Gajah Tunggal Tbk.

Awalnya perusahaan ini bergerak di bidang produsen dan distributor ban dalam untuk sepeda. Namun setelah bekerja sama dengan perusahaan spesialis ban sepeda motor asal Jepang, Inoue Rubber Company di tahun 1971, GT Radial mulai mengembangkan sayapnya ke lini yang sama.

GT Radial mulai mengekspor produk-produknya di tahun 1993 di kawasan Asia dan Timur Tengah. Negara ini sengaja dipilih sebagai pijakan awal untuk memperdalam dan memperkuat sisi tim R&D mereka.

Seperti yang kita tahu, negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa sangat sensitif dengan produk ban yang berkaitan dengan keselamatan nyawa manusia. 

Dilansir dari berbagai media, produk ban GT Radial sudah menyebar hingga ke 90 negara (Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Asia dan masih dipercaya oleh konsumen global hingga saat ini.

Sejak saat itu bisnis GT Radial mulai berkembang dengan pesat. Bahkan mereka tidak lagi memproduksi ban untuk sepeda dan sepeda motor saja, tetapi juga untuk kendaraan niaga seperti truk.

Di tahun 2010, perusahaan ini meluncurkan Champiro Eco, ban produksi Indonesia pertama yang ramah lingkungan. Pada tahun 2014, mereka mulai membangun pabrik khusus untuk memproduksi ban truk dan bus.

Di tahun 2018, PT Gaja Tunggal bersama IRC mendirikan PT IRC Gajah Tunggal Manufacturing Indonesia untuk memproduksi ban sepeda motor berperforma tinggi.

Back to top button