Market

Rupiah Terus Tertekan, Gubernur BI: Kondisi Ekonomi Masih Cukup Baik

Meski membenani masyarakat, Bank Indonesia tetap yakin penurunan nilai tukar rupiah di atas Rp15.500 per USD masih terkendali. BI mengandalkan indikator inflasi yang masih di bawah target sasaran.

Pada penutupan perdagangan hari Senin ini, mata uang rupiah melemah sebesar 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.701 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.695 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turut melemah ke posisi Rp15.713 dari sebelumnya Rp15.693 per dolar AS.

Adapun tren inflasi yang terus menurun ke dalam target sasaran 3±1 persen yaitu pada level 2,56 persen yoy di Oktober 2023.

“Nilai tukar rupiah juga terkendali dari tekanan yang sangat kuat terhadap mata uang dolar dan relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang banyak negara lain. Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi kita yang cukup baik,” ujar Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR, Senin (13/11/2023).

Sedangkan hingga triwulan III 2023, pertumbuhan eknomi nasional masih tetap kuat, meski mengalami pelemahan, yakni di level 4,94 persen yoy.

Bahkan, Perry menegaskan, nilai tukar rupiah masih terkendali juga didukung dari dampak positif implementasi PP 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA).

Jadi dengan melihat kondisi ekonomi saat ini, jelasnya, diperkirakan pada 2024 nilai tukar rupiah relatif akan lebih stabil dari akhir 2023.

“Ke depan, tentu saja dengan perkiraan bahwa gejolak global akan mereda, kami perkirakan 2024 nilai tukar rupiah akan relatif lebih stabil dari akhir tahun 2023,” jelas Perry.

Back to top button