News

Respons Mabes Polri soal Dugaan Kapolri Cawe-cawe Pemilu: Hoaks!


Pihak Mabes Polri membantah dugaan intervensi yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kepada Dirbinmas Polda seluruh Indonesia untuk menggerakkan masyarakat untuk memenangkan Paslon Capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menegaskan, pernyataan politikus PDIP Henry Yosodiningrat yang disadur dari sejumlah informasi grup WhatsApp adalah berita bohong atau hoaks.

“Bahwa terkait informasi tersebut tidak benar atau hoax dan sejak minggu yang lalu di media sosial juga Polri sudah berikan keterangan tertanda Hoax,” kata Sandi saat dikonfirmasi Inilah.com, Minggu (11/2/2024).

Namun, Sandi tidak memberikan respons, ketika disinggung, apakah akan memanggil Henry untuk dimintai klarifikasi nya terkait informasi hoaks tersebut.

Secara terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja meminta politikus PDIP  Henry Yosodiningrat melaporkan dugaan kecurangan pemilu yang menyeret nama kapolri tersebut.

Menurutnya, pernyataan dari Henry Yoso hanya akan menjadi sebuah pertanyaan sepihak, jika belum ada laporan masuk ke Bawaslu. “Tidak ada laporan tentang itu. Tidak ada laporan dan itu hanya pernyataan sepihak,” tutur dia.

Sebelumnya, pernyataan Henry Yosodiningrat terkait dugaan intervensi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo viral di sosial media. Ia mendapatkan sebuah pesan WhatsApp, berisikan instruksi Kapolri kepada Bhabinkamtibmas agar memenangkan Palson Prabowo-Gibran yang terdiri empat poin.

“Kerahkan para Kamtibmas sebagai wadah dan pengelolaan suara untuk paslon 02 untuk dua Minggu kedepan. mengontrol para Kamtibmas dengan menyediakan masing-masing satu perangkat hp baru dengan nomor baru luar negeri dan modem mobile internet,” kata Henry membeberkan poin ketiga.

Berikut poin lengkap dalam pesan WhatsApp yang dibeberkan Henry Yosodiningrat:

1. Kerahkan fungsi Binmas Polri sebagai instrumen pemenangan pemilu
2. Door to door sistem, oleh Bhabinkamtibmas tidak dapat digunakan lagi karena modus telah diketahui masyarakat.
3. Kerahkan para Da’i Kamtibmas sebagai wadah dan pengelolaan suara untuk Paslon 2 untuk dua Minggu kedepan. mengontrol para Da’i Kamtibmas dengan menyediakan masing-masing satu perangkat hp baru dengan nomor baru luar negeri dengan modem mobile internet.
4. Meminta bantuan dari para pengusaha BUJP (badan usaha jasa pengamanan) yang merupakan kolega direktorat masing-masing wilayah.

Back to top button