News

Suara PSI Naik Pesat, Jokowi Ogah Dikait-kaitkan


Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau ditarik-tarik soal melonjaknya raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam real count sementara KPU, yang diduga naik secara tak wajar oleh beberapa pihak.

Jokowi menegaskan persoalan rekapitulasi bukan urusan presiden, melainkan ranahnya penyelenggara pemilu dan parpol. “Itu urusan partai tanyakan ke partai, tanyakan ke KPU,” ujar Jokowi singkat dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).

Diketahui, per Sabtu (2/3/2024), perolehan suara PSI meningkat. Pada pukul 11.00 WIB siang, PSI meraih suara sebanyak 3,12 persen. Berdasarkan data situs pemilu2024.kpu.go.id, PSI mendapatkan 2.395.363 suara dari suara masuk yang mencapai 65,74 persen atau 541.185 dari 823.236 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dengan ini, PSI menjadi partai ke-10 yang memperoleh suara terbanyak dalam Pileg 2024. Padahal pada Jumat (1/3/2024) kemarin pukul 06.00 WIB suara PSI sebanyak 2.291.882 suara, teracatata ada kenaikan 103.481 suara dalam kurun waktu 29 jam.

Sejumlah pihak mencurigai lonjakan ini, salah satunya jubir TPN Ganjar-Mahfud Chico Hakim. Ia curiga suara PSI naik pesat dikarenakan mengambil suara partai lain, jangan-jangan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Naiknya secara signifikan suara PSI dan turunnya suara PPP semakin menegaskan bahwa ada penggelembungan suara dengan mengambil suara dari partai lain,” kata Chico melalui keterangan yang diterima pada Minggu (3/2/2024).

Sementara, Ketua Divisi Teknis KPU Idham Holik mengaku tak mengerti terkait lonjakan perolehan suara PSI yang dianggap tak wajar. Dia menegaskan jika perolehan suara peserta pemilu itu hasil dari rekapitulasi berjenjang.

“Kami belum mengerti yang dimaksud dengan lonjakan tersebut itu lonjakan yang mana. Yang jelas UU Pemilu menegaskan, bahwa perolehan suara peserta pemilu yang disahkan oleh KPU itu berdasarkan rekapitulasi resmi yang dilakukan mulai dari BPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU RI, dan saat ini sedang berlangsung rekapitulasi berjenjang,” ujarnya.

Back to top button