Market

Rawan Korupsi, Akademisi IPB Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran


Guru Besar IPB University, Prof Dwi Andreas Santosa hanya bisa geleng-geleng kepala saat ditanya soal program makan siang dan susu gratis yang diinisiasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program bagi-bagi barang seperti ini, rawan korupsi.

“Ini program (makan siang dan susu gratis) aneh, menurut say. Apalagi anggarannya gede sekali. Menghabiskan Rp400 triliun sampai Rp500 triliun per tahun,” kata Andreas dalam diskusi virtual Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Selasa (27/2/2024).

Sejatinya, kata Andreas program bantuan berbentuk natura atau barang, rawan korupsi atau penyelewengan lainnya. Dia pernah usul agar Presiden Jokowi mengganti program natura menjadi direct payment alias pemberian uang cash.

Andreas mengatakan, pernah membantu tim transisi pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla di 2014 dengan mengusulkan program beras sejahtera (rastra) atau beras untuk keluarga miskin (raskin) diganti menjadi direct payment.

Kajian pun dilaksanakan pada 2017 dan setahun berikutnya program pengganti berupa pemberian bantuan tunai dilakukan.

Ia mengatakan, usulan tersebut dibuat berdasarkan studi dari World Bank yang menemukan adanya pemborosan anggaran negara sampai 40 persen, imbas program rastra dan raskin. Andreas mencatat hampir Rp8 triliun uang yang seharusnya menjadi hak masyarakat miskin, raib tak jelas juntrungannya. 

“Dan itu (penyunatan anggaran), pasti terjadi nanti di program makan siang gratis. Kalau kita tidak hati-hati dengan program tersebut, kita akan terjebak ke sana lagi. Terjadi penyelewengan luar biasa di program tersebut. Akhirnya yang dirugikan masyarakat,” kata Andreas.

Namun jika program sosial berbentuk pemberian uang tunai atau cash, kata dia, akan berbeda ceritanya. Karena dananya langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima, meminimalisir potensi penyelewengan.

“Bagaimana nyunatnya? Dana Rp30 triliun ditransfer langsung ke rekening, gimana nyunatnya, kan enggak mungkin. Tapi kalau dalam bentuk natura, itu permainan semua. Karena itu, saya tak setuju dengan program tersebut,” tandasnya.

Mengingatkan saja, pasangan Prabowo-Gibran berencana memberikan makanan gratis ke 82,9 juta orang jika menang Pilpres 2024.

Untuk merealisasikan program mulia ini, diperlukan 6,7 juta ton beras, 1,2 juta ton daging ayam, 500 ribu ton daging sapi, 1 juta ton daging ikan dalam setahun. Ditambah 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.

Program makan siang dan susu gratis ini juga sudah dibahas di Rapat Sidang Kabinet pimpinan Presiden Jokowi pada Senin (26/2/2024). Bahkan, direncanakan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Tak tanggung-tanggung, defisit APBN 2025 diperlebar dari 2,29 persen pada 2024, menjadi 2,45 persen-2,8 persen, di tengah pembahasan program Prabowo-Gibran.

 

Back to top button