News

Rapat dengan Anies di Ruangan Spesial, SBY Cerita Pilpres hingga Dukungan ke Taufiq Kiemas

Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (25/8/2023). Pertemuan di kediaman SBY ini tepatnya berlangsung di sebuah ruangan yang terbilang spesial. Pasalnya, ruangan ini menjadi saksi bisu kemenangan SBY pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 dan Pilpres 2009.

“Pertemuan menjelang Pilpres 2004 dan 2009 juga dilaksanakan di tempat ini. Alhamdulillah, Allah memberikan jalan kemenangan,” kata SBY saat berbicara di hadapan Anies dan Tim 8 KPP.

SBY menjelaskan, ruangan itu juga menjadi saksi saat dirinya memutuskan mendukung Taufiq Kiemas dalam pemilihan Ketua MPR RI. Taufiq Kiemas yang meninggal pada 2013 lalu merupakan suami ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Termasuk event yang mungkin tidak banyak diketahui orang ketika sedang dilaksanakan pemilihan ketua MPR RI. Di ruangan ini saya katakan kita dukung Pak Taufiq Kiemas. ‘Semua terperanjat, are u sure pak?’ Yes, i am sure,” ungkap SBY.

Selain SBY dan Anies, turut hadir dalam pertemuan ini Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa, Kepala Badan Komunikasi Strategis sekaligus Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Kemudian ada Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Bidang Polhukam DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Bendum Partai NasDem Sahroni, dan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Renanda Bachtar, pertemuan antara lain membahas elektabilitas atau tingkat keterpilihan Anies yang kian menurun beberapa waktu belakangan ini. Renanda memastikan, Partai Demokrat selaku anggota KPP ingin mengetahui apa yang menjadi kendala atau tantangan hingga hari ini.

Meski begitu, Renanda menilai, penurunan elektabilitas terjadi lantaran Anies hingga kini belum mengumumkan sosol cawapres pendampingya. “Sedikit banyak itu tentu ada pengaruh di konstituen apakah betul koalisi ini akan berlayar, apakah Mas Anies nanti benar-benar juga akan maju, apakah ini memang solid,” jelas Renanda.

Terkait rapat, Renanda optimistis dapat ditemukan jalan keluar mempersiapkan strategi menaikkan elektabilitas Anies.

“Ya tentu sisa waktu yg ada akan digunakan untuk melakukan kerja-kerja untuk segera memperbaiki elektabilitas Mas Anies. Yang kita yakin apabila dalam waktu dekat ini bisa segera deklarasikan pasangan cawapresnya juga kami sangat yakin akan jadi game changer nanti,” jelasnya.

Back to top button