News

Raihan Suara PAN Merosot Versi SMRC, Sekjen: Prediksi Mereka Selalu Salah

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menggambarkan PAN hanya meraih suara 1,7 persen sulit dipercaya. Pasalnya, menurut Eddy, PAN punya sepak terjang yang konsisten lolos ke DPR.

“Ada lembaga-lembaga tertentu, yang dari tahun 2004, 2009 dan seterusnya pemilu, itu selalu menempatkan PAN sebagai partai yang tidak lolos (ke DPR). Tetapi kami selalu membuktikan bahwa prediksi mereka, survei mereka, metodologi mereka salah,” kata Eddy kepada Inilah.com, Senin (19/12/2022).

Eddy menjelaskan, hal itu sekaligus membuat PAN menaruh curiga. Terlebih, beberapa lembaga survei lain menyatakan hal yang betolak belakang dengan menyebut PAN lolos ke Senayan.

“Jadi ya kita ingin tahu juga kira-kira metodologi, kemudian sampling yang digunakan, itu seperti apa? Kok ada yang konsisten selama beberapa pemilu selalu mempredikisi kita tidak lolos parliamentary threshold (ambang batas perolehan suara parlemen). Tapi pada kenyataannya tidak demikian,” jelas dia.

Kendati demikian, lanjut Eddy, PAN pada prinsipnya enggan mempersoalkan hal tersebut. Lagi pula, Eddy menganggap hasil survei tak berpengaruh apa-apa bagi partai yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan itu.

“Bagi kami apa pun hasil surveinya tidak akan menyurutkan kita untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang masif di lapangan. Terutama dengan cara melakukan sosialiasi di tengah masyarakat,” tutur dia.

Sebelumnya, SMRC merilis hasil survei yang dilakukan pada 3-11 Desember 2022. Hasilnya, hanya tujuh partai politik yang bakal lolos ke DPR jika pemilu diadakan saat ini karena mengantongi dukungan di atas 4 persen atau melampaui parliamentary threshold.

Tujuh Parpol

Direktur Riset SMRC Deni Irvani pada Minggu (18/12/2022), menyebutkan ketujuh parpol tersebut, yakni PDI Perjuangan mendapat dukungan publik terbesar sebanyak 24,1 persen responden jika pemilu diadakan saat ini.

Posisi selanjutnya adalah Partai Golkar (9,4 persen), Partai Gerindra (8,9 persen), Partai Demokrat (8,9 persen), PKS (6,2 persen), PKB (6,1 persen), dan Perindo (4,6 persen).

Adapun Partai NasDem (3,2 persen), PPP (2,9 persen), dan PAN (1,7 persen). Ketiga parpol itu yang saat ini memiliki kursi di DPR otomatıs tersingkir berdasarkan hasil survei tersebut. Sementara itu, partai-partai lain memiliki elektabilitas di bawah satu persen dalam survei tersebut.

Back to top button