Market

Mendag Zulhas Tekankan Keahlian Promosi Digital Tak Dapat Dihindari UMKM

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan bahwa keahlian promosi digital atau digital marketing kini tidak dapat lagi dihindari oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sehingga dapat memperluas jangkauan pasarnya.

“Sekarang digital marketing tidak mungkin dihindari lagi. Sebagai contoh di kampung saya, saya tanam ketela di Lampung. Begitu masuk sistem digital, ini semua tahu. Bahkan sebelum ketelanya panen sudah ada yang siap beli. Jadi digital marketing ini sudah satu kebutuhan yang mau tidak mau harus dimiliki UMKM,” ujar Mendag Zulhas dalam acara WhatsApp MSME Summit 2023 di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Pemanfaatan layanan digital seperti aplikasi pesan instan untuk pemasaran produk UMKM pun terbilang cukup efektif.

Berdasarkan laporan terbaru WhatsApp Indonesia tercatat sebanyak 81 persen orang Indonesia cenderung memilih berbisnis dengan atau membeli produk dari suatu bisnis yang dapat dihubungi secara langsung dengan mengirim pesan.

Selain itu, laporan yang sama mengungkapkan dua dari tiga UKM di Indonesia mengatakan bahwa dengan pemanfaatan aplikasi instan seperti WhatsApp rupanya membantu bisnis UMKM memiliki akses lebih baik ke pelanggan baru dan menambah kepuasan pelanggan.

Berkaca dari hal itu, Mendag Zulhas mengajak para pelaku UMKM yang belum memiliki kemampuan promosi digital agar bisa belajar hingga memanfaatkan fitur serta layanan digital seperti e-commerce hingga pesan instan sehingga pemasaran produk UMKM bisa lebih optimal.

“Kita harus upgrade kemampuan kita harus ada semangat sehingga bisa berubah lebih baik dengan belajar,” katanya.

Dari sisi pemerintah, Mendag Zulhas menegaskan Kementerian Perdagangan terus mendukung UMKM dengan membuka akses-akses dari berbagai sisi mulai dari penyiapan pembiayaan hingga akses jalur perdagangan.

Misalnya dari akses pembiayaan, Kementerian Perdagangan mengajak bank-bank memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang ramah di kantong mulai dari tiga hingga enam persen disesuaikan dengan pendapatan dari UMKM.

Lalu ada juga akses pembiayaan yang menggaet Lembaga Pembiayaan Ekspor sehingga para UMKM bisa lebih mudah memasarkan produknya ke mancanegara.

Di sisi akses jalur perdagangan, Mendag Zulhas mengatakan Kemendag terus membuat ‘jalan tol’ sehingga pelaku UMKM bisa memasarkan produknya ke mancanegara dengan lebih efektif lewat perjanjian-perjanjian dagang.

“Kita membuka akses yang kita sebut itu toll ways, kita bikin perjanjian dagang. Di Asia itu sudah ada selain dengan ASEAN, ada juga dengan China, Jepang, Korea Selatan. Dengan UAE sudah, dan ini dengan India sedang proses,” tutup Mendag Zulhas.

Back to top button