Market

Project S TikTok Mesin Pembunuh UMKM Indonesia, Menkop Teten Resah

Saat ini, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dilanda ketar-ketir dengan masuknya TikTok melalui project S-nya. Pasar di dalam negeri bakal dikuasai produk China. Benarkah?

Tak sedang bercanda, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku khawatir dengan masuknya project S TikTok ke Indonesia. Alasannya ya itu tadi, ancaman serius bagi UMKM di Indonesia.

Lantas, kenapa Menkop Teten khawatir? Dijelaskan, TikTok Shop ini menggabungkan tiga hal, yakni media sosial, cross border atau bisnis lintas batas, dan retail online. Dengan menggunakan algoritmanya, TikTok dianggap dapat dengan mudah melakukan market intelligence.

“Mereka tahu persis market di Asia, market di Indonesia. Apa yang paling diminati, mulai dari fesyen, makanan, kosmetik,” kata Teten, dikutip Sabtu (15/7/2023).

Ia menilai, Project S TikTok Shop berpotensi merugikan sektor UMKM dalam negeri. Pasalnya Project S Tiktok Shop dicurigai menjadi cara perusahaan untuk mengumpulkan data produk yang laris-manis di suatu negara, untuk kemudian diproduksi di China.

Dari 21 juta pelaku UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital, mayoritas yang dijual adalah produk asal China.

“Sekarang mereka klaim produk yang dijual bukan produk luar. Kata siapa? Ketika saya mau bikin kebijakan subsidi untuk UMKM di online waktu Covid-19, semua pelaku e-commerce tidak bisa memisahkan mana produk UMKM, mana produk impor. Yang mereka bisa pastikan adalah yang jualan di online adalah UMKM. Jadi jangan bohong sama saya,” ujar Menkop Teten.

Back to top button