News

Program Makan Siang Prabowo-Gibran Dibahas di Sidang Kabinet, Timnas AMIN: Tidak Pantas


Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Billy David Nerotumilena menegaskan pemerintah saat ini tidak pantas membicarakan program pemerintahan selanjutnya dalam rapat kabinet. Hal ini merespons program makan gratis paslon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran yang dibahas dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Rencana Kerja pemerintah (RKP) 2025.

“Karena kalau bicara program pemerintahan selanjutnya kan tidak pantas. Pemilu belum selesai prosesnya, kabinet belum terbentuk. Ditambah lagi legislatif baru belum terpilih dan proses legislasi untuk pembahasan program makan siang ini kan belum berjalan sama sekali,” kata Billy saat dihubungi di Jakarta pada Selasa (27/2/2024).

Publik, kata Billy, patut mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap masalah-masalah yang saat ini sedang ada, seperti beras langka dan harga beras mahal belum menemukan solusi konkret.

“Belum lagi ke pertumbuhan ekonomi apalagi pemenuhan janji-janji kampanye yang waktunya kurang dari setahun lagi. Momen ini tentu akan menambah kebingungan di tengah masyarakat. Kepentingan politis dan sekelompok elite mendahului problem rakyat Indonesia,” ujar Billy.

Diketahui, sidang kabinet paripurna yang dipimpin Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024), membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, termasuk program makan siang gratis Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Tadi dibahas RKP, ini baru rapat awal saja. Membahas program-program prioritas Prabowo termasuk di dalamnya adalah makan siang (gratis) tahap awal,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia seusai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, pembahasan RKP 2025 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 harus mengakomodasi program-program presiden terpilih ke depan.

 

Back to top button