News

Program ‘Know Your Calegs’ FPCI, Jadi Ujian Keseriusan Para Caleg Diaspora


Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal menyatakan bahwa keseriusan para calon anggota legislatif (caleg) diaspora dapat diuji melalui keikutsertaan para caleg khususnya di Dapil II DKI Jakarta pada program ‘Know Your Calegs’.

“Jadi kami tawarkan kepada semua caleg yang 125 (Dapil II DKI) ini apakah mau ikut program kami, dan yang menjawab baru 16. Dan 6 dari 7 incumbent sudah menjawab dan berpartisipasi,” ujar Dino kepada inilah.com di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

“Dan ini juga merupakan ujian pertama bagi para caleg dalam arti apa? Kan kelihatan mana yang serius, mana yang enggak serius,” sambung mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.

Dino kemudian menceritakan pengalaman FPCI pada Pemilu 2019 di mana banyak sekali caleg yang tidak serius alias iseng.

“Namanya ada, tapi dia tidak melakukan apa-apa, jadi hanya calon iseng. Alamatnya tidak jelas, tidak bisa dihubungi dan diundang untuk bertemu dengan konstituen tidak mau, dan lain sebagainya. Jadi ini merupakan screening pertama,” ungkap Dino.

Ia mempertanyakan bagaimana sosok caleg akan menarik dukungan dari diaspora atau pemilih Indonesia yang berada di luar negeri jika para caleg ini tidak dikenal dan memperkenalkan dirinya.

“Jadi itu tantangan kita dan kita tahu sekali, enggak semua akan daftar. Tidak mungkin 125 caleg itu daftar, tapi paling tidak yang daftar bisa kita anggap sebagai orang yang serius dan ingin berupaya untuk meraih kepercayaan dari para pemilih diaspora,” tuturnya.

Di lain sisi, Dino juga menyatakan bahwa tren pemilih diaspora Indonesia meningkat karena adanya program ‘Know Your Caleg’ yang dapat diakses dengan mudah pada website www.calegdiaspora.org dan menampilkan profil setiap caleg dapil luar negeri.

“2014 itu sekitar 34 persen, 2019 kita 50 persen jadi meningkat. Kita ingin untuk 2024 ini lebih meningkat lagi pemilih dari diaspora,” kata Dino.

Terkait inovasi yang dilakukan FPCI pada platform ini, Dino menyebut pada Pemilu 2024 kali ini akan hadir sebuah forum diskusi antara diaspora dengan para caleg.

“Kami lebih pada mengadakan forum (dengan durasi) dua jam fokus pada diaspora di Eropa, di Asia Tenggara, di Timur Tengah, di Asia Timur, dan Amerika Utara,” terang Dino.

“Dari dua jam, satu jam itu para caleg mendengar aspirasi atau keluhan atau kritik dari diaspora, dan kemudian mereka dapat waktu sekitar 45 menit untuk mereka menanggapi,” lanjutnya.

Dengan begitu, menurut Dino, para caleg dapat mendengar langsung berbagai aspirasi, pandangan, dan kritik dari diaspora Indonesia.
 

Back to top button