Market

Presiden Jokowi Segera Umumkan Pelarangan Ekspor Bauksit

Presiden Joko Widodo akan segera mengumumkan kebijakan soal pelarangan ekspor mineral mentah bauksit dalam waktu dekat.

Jokowi menyebut hilirisasi pertambangan adalah sesuatu yang konsisten dan harus terus dilakukan untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi negara ini.

Setelah kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel pada 2020 lalu, Jokowi mengatakan bahwa dalam waktu dekat pemerintah akan melarang ekspor bauksit.

“Setelah nikel, tadi pagi kita telah berbicara mengenai bauksit. Dan, segera kita putuskan kapan akan kita larang ekspor bahan mentah dari bauksit. Segera akan kita umumkan, karena investasi juga menyangkut pembukaan lapangan kerja yang sangat diperlukan saat ini,” ungkap Jokowi saat memberikan pengarahan pada Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (06/12/2022), yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan, hal ini dalam hal kaitannya dengan upaya peningkatan investasi. Menurut dia, kunci pertumbuhan ekonomi di 2023 ini selain belanja atau konsumsi, juga terkait pengendalian inflasi dan peningkatan investasi.

“Kemudian yang ketiga yang berkaitan dengan peningkatan investasi. Karena kunci pertumbuhan ekonomi di 2023 selain tadi belanja yang menyangkut konsumsi, kemudian pengendalian inflasi, peningkatan investasi ini harus. Tidak bisa ditawar-tawar lagi karena ini sangat mempengaruhi growth kita, sehingga yang namanya hilirisasi industri itu konsisten terus akan kita lakukan,” tuturnya.

Seperti diketahui, Jokowi telah menegaskan berkali-kali bahwa pemerintah akan melarang ekspor bahan mineral mentah. Selain sukses melarang ekspor bijih nikel sejak 2020, pemerintah juga akan melarang ekspor bauksit, timah, hingga konsentrat tembaga.

Hal ini dilakukan untuk mendorong nilai tambah bagi negara ini karena komoditas yang diekspor nantinya bukan lagi berupa mineral mentah, melainkan produk yang telah diolah di dalam negeri, sehingga harga jualnya bisa meningkat berkali-kali lipat.

Bauksit merupakan bahan baku untuk alumina, dan kemudian dari alumina dapat diolah lagi menjadi aluminium.

Back to top button