News

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Para Pemimpin Dunia, Din Syamsuddin: Jangan Geer Dulu


Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyebut bahwa ucapan selamat yang didapatkan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto bukan ditujukan atas kemenangannya. Menurutnya, ucapan tersebut sampaikan karena Indonesia telah berhasil melaksanakan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari kemarin.

Mungkin anda suka

“Saya mencoba bertanya-tanya kepada kawan-kawan di lingkaran diplomat di dalam negeri di Indonesia ini itu hal yang biasa dan lumrah mereka melakukan walaupun bukan ucapan selamat atas terpilihnya sebagai presiden, tapi ucapan selamat atas terselenggaranya pemilu dan pilpres di Indonesia,” kata Din saat ditemui di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024).

Din mengaku belum melihat unggahan ucapan selamat dari beberapa kepala negara tersebut. Akan tetapi, ia memastikan jika ungkapan itu bukan dikarenakan kemenangan Prabowo dalam Pilpres sebab hasil resmi belum dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Ternyata penjelasan beliau (diplomat yang tidak disebutkan namanya) tidak berbentuk ucapan selamat atas kemenangan, tapi itu adalah, penanya adalah, mantan duta besar sangat paham tradisi diplomasi seperti itu,” tuturnya.

Di samping itu, Din mengaku enggan untuk memperbaiki pernyataan dari para kepala negara. Menurutnya, tindakan tersebut bukan menjadi kewajibannya dan terkesan mencampuri urusan negara lain. “Kita tidak ingin mencampuri seperti juga kita tidak mau mereka ikut campur,” ucapnya.

Diketahui, sejumlah pemimpin negara telah memberikan ucapan selamat kepada Prabowo. Ucapan selamat tersebut di antaranya datang dari Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.

Kemudian, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala, Perdana Menteri India Narendra Modi, hingga Presiden Rusia Vladimir Putin.

Back to top button