Market

PMI Indonesia Makin Oke, Kalahkan Thailand, Filipina dan Myanmar

Awal tahun, ada kabar baik terkait industri manufaktur di Indonesia. Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia mampu mengalahkan Thailand, Filipina, dan Myanmar.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sinyal optimisme akan pulihnya perekonomian nasional, semakin kuat. Lantaran, sektor manufaktur terus menggeliat dan menguat.

Kata Menko Airlangga, dikutip Kamis (3/2/2022), Laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) yang diterbitkan IHS Markit, output sektor manufaktur Indonesia berada di posisi ekspansif. Angkanya mencapai 53,7 pada Januari 2022. “Capaian ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2021 yang berada di level 53,5,” papar Menko Airlangga.

Sangat wajar bila Menko Airlangga, semakin optimis dengan proses pemulihan ekonomi yang menjadi tanggung jawabnya, sudah berada di jalur yang tepat. Lantaran itu tadi, sektor manufaktur melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut.

Di mana, PMI Indonesia mampu mengungguli sejumlah negara di ASEAN. Semisal Thailand (51,7), Filipina (50,0), dan Myanmar (48,5). “Kinerja sektor manufaktur yang terus terekspansif perlu diapresiasi. Pemerintah juga akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan,” lanjut Menko Airlangga.

Dari sisi sektor riil, peningkatan demand global menjadi peluang yang harus dioptimalkan. Dengan output manufaktur Indonesia ke depan yang diperkirakan semakin bertumbuh, diharapkan prospek permintaan barang ekspor juga akan terus meningkat. “Terlebih, IHS Markit mencatat bahwa pesanan barang ekspor Indonesia di Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi jika dibandingkan dengan periode bulan Januari sejak survei PMI dijalankan,” paparnya.

“Untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada, Pemerintah akan terus mendorong program hilirisasi komoditas unggulan, seperti CPO, nikel, bauksit, tembaga, hingga timah. Di samping itu, investasi pada industri 4.0 juga akan terus ditingkatkan sehingga produk-produk ekspor Indonesia ke depan semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi,” pungkas Menko Airlangga.

 

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button