Arena

Piala Asia 2023: Jordania Waspadai Transisi Cepat Tajikistan


Pelatih timnas Jordania Houcine Ammouta siap menghadapi tim debutan Tajikistan di babak perempat final Piala Asia 2023 Qatar di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Jumat (2/2) pukul 18.30 WIB.

Mungkin anda suka

Jordania telah mempelajari gaya bermain Tajikistan pada pertemuan terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua dan juga selama di Piala Asia 2023, mulai dari babak grup hingga terakhir kali menyingkirkan Uni Emirat Arab di babak 16 besar.

“Persiapan kami telah berjalan dengan baik dan semangat kerja di ruang ganti kami tinggi. Kami menganalisisnya dengan baik, namun hal terpenting saat ini adalah menerapkan pembelajaran yang telah kami peroleh,” kata Ammouta sebelum laga.

Ammouta mengatakan laga melawan tim asuhan Petar Segrt itu nanti tidak akan berjalan mudah karena tim lawan menurutnya mempunyai senjata transisi cepat yang telah merepotkan timnya pada pertemuan terakhir ketika bertemu di kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua November tahun lalu, timnya bermain dengan skor sama kuat 1-1.

“Tajikistan adalah tim yang tangguh dan terorganisir yang cepat dalam transisi dan telah menyebabkan banyak masalah bagi kami di pertandingan sebelumnya melawan mereka,” ucap pelatih asal Maroko itu.

“Ini tidak akan menjadi pertandingan mudah melawan lawan kuat yang kami hadapi beberapa bulan lalu dan bermain imbang 1-1. Itu adalah pertandingan yang sulit dan kami mengharapkan hal yang sama, terutama dalam kompetisi seperti ini di mana semua tim telah bersiap,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ammouta merasa cukup percaya diri pada laga nanti timnya dapat mengatasi perlawanan Tajikistan untuk kemudian lolos pertama kalinya ke semifinal Piala Asia dari lima edisi yang telah diikuti.

“Saya sangat percaya diri pada para pemain saya untuk memainkan permainan yang bagus dan saya berharap kami bisa tampil klinis di depan gawang dan seluruh tim terlibat di sisi pertahanan, bukan hanya di lini belakang,” kata Ammouta.

Ungkapan yang sama juga dikatakan bek Jordania, Yazan Alarabi. Bek 28 tahun itu mengatakan akan mengerahkan kemampuan maksimal dan tak kenal lelah, seperti saat comeback 3-2 melawan Irak di 16 besar.

“Anda dapat melihat bahwa tim Jordania tidak menyerah dan bahkan gol pengikat yang saya cetak bukanlah upaya individu, melainkan upaya kelompok,” kata Yazan.

“Setiap pemain dari kami sangat bertekad, tidak hanya selama 90 menit tetapi hingga peluit akhir berbunyi. Ini adalah tanggung jawab kami sekarang dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mencapai semifinal,” tutupnya.

Back to top button