Arena

Peta Persaingan Indonesia di Bursa Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Dengan ditunjuknya tiga negara yaitu Spanyol, Portugal, dan Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, maka FIFA membuka peluang bagi negara-negara benua Asia dan Ocenia untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.

Badan Sepak Bola Dunia tersebut telah membuka pendaftaran tuan rumah Piala Dunia 2034, dan Indonesia, negara dengan fanatisme sepak bola yang tinggi, tampaknya tidak ingin melewatkan kesempatan ini.

FIFA tampaknya ingin mempercepat rotasi tuan rumah Piala Dunia antar-konfederasi. Setelah Piala Dunia 2022 di Qatar dan 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, FIFA kembali membuka peluang bagi Asia melalui pendaftaran tuan rumah Piala Dunia 2034. Ini adalah kabar baik bagi Indonesia, yang berada di bawah naungan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Arab Saudi telah mengajukan diri sebagai kandidat kuat dari Asia Barat, sementara China juga berpotensi menjadi pesaing berat. Selain itu, ada kemungkinan koalisi negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, untuk mengajukan diri secara bersama.

Selain itu Federasi Sepak Bola (FA) Australia juga sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.

Ketua Umum FA Australia James Johnson mengungkapkan tengah mengeksplorasi kemungkinan untuk maju sebagai tuan rumah FIFA Club World Cup 2029 dan FIFA World Cup 2034.

“FA Australia saat ini sedang mengeksplorasi kemungkinan untuk maju sebagai tuan rumah FIFA Club World Cup 2029 dan FIFA World Cup 2034. Kami percaya diri untuk maju usai suksesnya penyelenggaraan FIFA World Cup 2022 Qatar dan FIFA Women’s World Cup 2023 Australia dan New Zealand,” kata Ketua Umum FA Australia James Johnson mengutip Reuters, Kamis (6/10/2023).

FIFA sendiri memberikan tenggat waktu terakhir pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2034 pada 31 Oktober.

Salah satu tantangan terbesar bagi Indonesia adalah infrastruktur. Meskipun negara ini telah berhasil menyelenggarakan Asian Games 2018, standar Piala Dunia jauh lebih tinggi. Stadion, fasilitas latihan, transportasi, dan akomodasi memerlukan investasi besar dan perhatian khusus.

Dukungan Pemerintah dan Swasta

Keberhasilan pengajuan ini tidak hanya bergantung pada PSSI tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari pemerintah dan sektor swasta. Investasi infrastruktur dan persiapan lainnya memerlukan dana yang signifikan, dan ini harus menjadi usaha bersama antara berbagai pihak.

Indonesia memiliki keuntungan dalam hal fanatisme sepak bola. Atmosfer yang dibuat oleh suporter Indonesia bisa menjadi salah satu alasan kuat bagi FIFA untuk mempertimbangkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 ada, tetapi ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dari infrastruktur hingga dukungan finansial, semua aspek harus diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang. Namun, dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, impian ini bukanlah hal yang mustahil.

Back to top button