News

Pesan Jokowi untuk Insan Pers: Jaga Demokrasi, Jangan Bikin Berita yang Mengada-ada


Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dua pesan dalam puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024 di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2024). Dalam pidatonya, Jokowi berpesan agar pers tetap menjaga demokrasi dan menyajikan berita sesuai fakta, bukan mengada-ada.

“Saya ingin menitip dua pesan, pertama pers harus tetap menjadi salah satu pilar  penjaga demokrasi, pers harus menjadi rumah bersama untuk menjernihkan informasi beritakanlah fakta-fakta apa adanya tapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi, bukan seolah-olah ada,” ujar Jokowi, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Lebih lanjut, Jokowi berharap agar pers dapat terus melakukan inovasi dan langkah-langkah yang adaptif dalam menghadapi perkembangan zaman.

“Yang kedua saya sangat berharap pers dapat memikirkan langkah-langkah konkrit dan strategis terus melakukan inovasi agar terus adaptif dalam merespon perubahan zaman, mampu berdiri tegak secara mandiri ditengah gempuran persaingan global,” kata dia.

Sebelumnya, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada pers yang turut mengawal jalannya Pemilu 2024. Selain ucapan terima kasih, Jokowi juga sempat curhat colongan (curcol) soal dirinya kerap kali menjadi sasaran kritikan tajam di berbagai pemberitaan. Salah satu contohnya adalah tampilan sampul pada pemberitaan media yang menampilkan wajah Jokowi yang aneh. Namun, dia mengatakan hal itu bukanlah masalah baginya.

Sambil berkelakar, Jokowi juga bercerita respons sang cucu, yang dia tak sebutkan namanya itu, sempat mengomentari wajahnya yang aneh di sampul media. “Tapi cucu saya yang komplain ‘mbah wajahnya mbah kok jadi digambar jelek banget’ ya itulah,” ucap dia.

Sekali Jokowi menegaskan dirinya tak ambil pusing dan tidak mempersoalkan. Menurutnya hal itu adalah kebebasan pers. “Ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan pers dan kebebasan berpendapat,” tutur dia.

Sekadar informasi, turut hadir sejumlah tokoh nasional dalam acara ini, di antaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Back to top button