News

Pertemuan Prabowo-Hendropriyono Terkait Pilpres 2024 Satu Putaran?

Pertemuan antara Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dengan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono pada Selasa (5/12/2023) masih menjadi pertanyaan publik.

Mungkin anda suka

Pasalnya saat itu Prabowo memang dijadwalkan berkampanye tapi memilih untuk berkantor di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Pilihan Prabowo untuk berkantor di Kemenhan ini rupanya bukan tanpa alasan. Sebab Prabowo sudah janjian dengan Hendropriyono yang sering disebut olehnya sebagai Komandan.

Prabowo menerima tamu pentingnya tersebut di ruang kerja pribadinya di Kemenhan. Pertemuan itu juga dilakukan secara tertutup.

Prabowo, dalam unggahan di akun Instagram resmi Kementerian Pertahanan RI @kemhanri, menyebut kunjungan itu sebatas silaturahmi.

“Pertemuan antara senior dan junior di masa (keduanya) menjadi prajurit TNI AD itu berlangsung akrab, dan keduanya berdiskusi seputar perkembangan situasi saat ini, khususnya bidang pertahanan,” demikian Kemhan RI dalam unggahannya.

Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi oleh Asisten Khusus Menhan Bidang Manajemen Pertahanan Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin.

Meski pertemuan itu disebut sebagai silaturahmi biasa, namun dalam dunia politik tidak ada yang kebetulan dalam setiap pertemuan atau peristiwa politik.

Pertanyaan besar usai pertemuan itu muncul sangat wajar, karena sosok A.M Hendropriyono bukanlah orang sembarangan di Indonesia khususnya di dunia intelijen.

Hendropriyono Sebut Pilpres 2024 Akan Berlangsung Satu Putaran

Mertua dari mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa itu juga merupakan Guru Besar Ilmu Intelijen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Sehingga pertemuannya dengan siapapun akan menjadi sorotan, apalagi dengan capres yang akan bertarung di Pemilu 2024.

Jika dirunut kebelakang, Hendropriyono pernah menyinggung jika Pilpres 2024 akan berlangsung hanya satu putaran. Bahkan dia memprediksi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpeluang besar menang di Pilpres 2024.

“Kalau menurut perkiraan intelijen ini hari dan kalau tidak ada perubahan yang signifikan Prabowo-Gibran akan menang,” kata Hendropriyono, November kemarin.

Dia mengatakan hal ini bukan berdasarkan hasil dari lembaga survei, tapi dari kacamata seorang guru besar intelijen.

“Bukan dari survei ilmiah pada umumnya tapi dari pengamatan saya. Intelijen biasa melihat di lapangan selain dari analisa ilmiah,” ungkap Hendropriyono.

Dia juga memaparkan sejumlah analisa terkait peta politik terkini jelang Pemilu 2024. Suka tidak suka, Hendropriyono menyebut jika mesin politik Prabowo-Gibran cukup kuat untuk mengantarkan mereka menang.

“Di lapangan saya melihat konsepnya lebih tertata dengan baik, yaitu mesin politik yang digelar itu semakin mantap dan cepat sekali kemantapannya, Golkar dan Demokrat digelar sebagai mesin yang nanti akan bergerak di lapangan,” papar Hendropriyono.

“Tapi ada lagi yang bertanggung jawab terhadap manuver seperti kampanye-kampanye itu dilengkapi dengan sistem administrasi logistik keuangan yang sangat bagus, yaitu Partai Gerindra,” kata Hendropriyono.

Terlepas benar atau tidak apa yang disampaikan oleh Hendropriyono, namun hal setidaknya bisa menjadi bekal publik melihat peta politik jelang Pemilu 2024 nanti.

Selain itu, publik juga harus mengingat jika dalam dunia spionase atau intelijen sering terjadi kontra intelijen. Gerakan kontra-intelijen ini biasanya untuk melawan atau menggagalkan gerakan-gerakan intelijen ‘dibawah tanah’ yang sedang melakukan operasi. 

Back to top button