Market

Pertemuan AEM dengan Uni Eropa Hasilkan Empat Poin Utama

Pada ASEAN Economic Ministers (AEM) sesi khusus dengan Uni Eropa/European Union (EU), pertemuan yang terjadi terlebih dahulu adalah antara para menteri dengan dewan usaha ASEAN-EU.

“Diantaranya (membahas) tantangan yang harus dicarikan solusinya secara bersama, termasuk dampak perubahan iklim pada pembangunan ekonomi, dan efisiensi rantai pasokan. Apalagi sekarang lagi ramai EU anti deforestasi,” terang Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (20/8/2023).

Lalu pembahasan kedua berkaitan dengan hasil survei sentimen usaha ASEAN-EU, khususnya terkait dengan digitalisasi untuk mendukung UKM.

“(Kemudian membicarakan) pandangan dunia usaha EU, bahwa ASEAN merupakan kawasan dengan peluang ekonomi terbesar,” jelasnya.

“Jadi sebagian besar hasil survei itu, tempat investasi pertumbuhan ekonomi perdagangan yang paling prospek, menguntungkan itu EU dengan ASEAN,” tambah dia.

Pertemuan ini dihadiri oleh 10 Mendag ASEAN, Menteri Perdagangan dan Investasi Timor Leste sebagai observer, wakil dari komisioner Perdagangan Uni Eropa, serta Sekjen dan Wasekjen ASEAN.

Sedangkan pada pertemuan AEM dengan Komisi Eropa membahas mengenai upaya memperkuat kerjasama pada area digitalisasi, teknologi hijau, dan jasa hijau, serta ketahanan rantai pasokan.

“Apalagi ada Rusia Ukraina, mencatat perkembangan implementasi program kerja perdagangan dan investasi ASEAN-Uni Eropa tahun 2022-2023, diantaranya kerja sama antara pelaku usaha yang tumbuhnya hampir 10 persen,” ujar Zulhas.

“Jadi termasuk pertumbuhan tertinggi perdagangan antara EU dengan ASEAN. Tadi juga mengesahkan program kerja perdagangan investasi ASEAN-Uni Eropa tahun 2024-2025, diantaranya bantuan pembiayaan EU di bidang peningkatan kapasitas,” tutur dia.

Back to top button