Market

Pertamina Mulai Garap Cadangan Migas, Warga Bekasi Ini Jadi Orang Kaya Baru

Penemuan cadangan minyak dan gas bumi atau migas oleh PT Pertamina di Kampung Gubug, Desa Sukawijaya, Bekasi membawa berkah bagi warga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Lahan warga dibeli BUMN migas itu dengan harga di atas pasar daerah tersebut.

Salah satu warga pemilik lahan yang masuk dalam rencana pengembangan pengeboran PT Pertamina namanya Masdi (53 tahun). Masdi, warga Kampung Gubug, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, mengantongi uang miliaran.

Mungkin anda suka

Tanah miliknya seluas 5.000 meter persegi dibeli Pertamina karena berada di lokasi yang penemuan cadangan minyak dan gas bumi. Pembelian itu sudah berlangsung 10 bulan lalu. Tanah Masdi dibeli di atas harga pasaran.

“Dibayarnya sekitar Rp230.000 per meter dikali 5.000 meter. Area jalan mahalan dikit. Daratnya sekitar Rp400.000 per meter kalau tidak salah,” ucap dia, Kamis (21/12/2023) seperti mengutip bekasi.pojoksatu.id. Selain Masdi ternyata 11 warga desa lainnya juga mengalami nasib mujur dengan keberadaan cadangan migas tersebut.

Sejak awal tahun 2023 lalu, PT Pertamina (Persero) melalui subholding upstream PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa menemukan cadangan minyak dan gas (migas) di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Mengutip laman resmi PT Pertamina, sumur itu bernama East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.

Cadangan migas itu ditemukan setelah pihak Pertamina melakukan pengeboran sumur eksplorasi EPN-001 pada 18 Agustus 2023 dengan menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.

Pengeboran tersebut berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 bopd dan rate gas mencapai 1,09 mmscfd di kedalaman 2.590 mMD.

Sejak 10 bulan lalu, Pertamina pun mulai membebaskan lahan yang masuk area cadangan migas tersebut. Seperti yang dialami Masdi, dengan pembebasan lahan di sekitar sumur tersebut tercatat mengantongi total uang sekitar Rp1,1 miliar.

Dia menyebut pasaran harga tanah persawahan di Desa Sukawijaya paling-paling Rp100.000 sampai dengan Rp120.000 per meter. “Pengennya sih warga ada yang Rp500.000 (per meter), ada yang pengin Rp300.000,” tutur dia.

Masdi mengenang sebenarnya upaya mencari cadangan minyak dan gas bumi sudah berlangsung 10 tahun lalu di wilayah Kampung Gubuk. Pertamina pun sudah meledakkan dinamit ke dalam tanah.

“Ada seperti dibom begitu dimasukan dinamit (ke dalam tanah). Itu saya masih garap sawah,” kata dia.

Masdi mengungkapkan warga yang terdampak ledakan itu mendapat kompensasi oleh Pertamina. Beberapa rumah mengalami retak-retak pada bagian dinding. Dana yang diberikan per keluarga sebesar Rp300.000.

Back to top button