Hangout

Permintaan Terakhir Arist Merdeka Sirait, Ingin Punya Taman Kanak-kanan dan Taman Bermain

Sebelum meninggal dunia, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, punya permintaan terakhir.

Menurut adik bungsunya, Agustinus Sirait, Arist Merdeka Sirait ingin memiliki sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan juga taman bermain. Kecintaannya terhadap dunia anak-anak membuatnya ingin mewujudkan impian tersebut setelah menjalani kehidupan pensiun dari Komnas PA.

Mungkin anda suka

“Saya adik yang paling bungsu dan sering menemani kegiatan beliau, pertama beliau ingin punya Taman Kanak-kanak dan taman bermain. Rencananya ketika dia sudah pensiun dari Komnas Perlindungan Anak, cita-cita itu bisa diwujudkan,” papar Agustinus Sirait kepada Inilah.com saat ditemui di Rumah Duka RS POLRI, Jakarta, Sabtu (26/08/2023).

Tidak hanya itu, Agus bercerita terkait kakaknya yang gemar membuat lagu anak-anak. Hingga kini, banyak lagu ciptaan Arist yang sudah direkam namun belum ada video klipnya.

Lagu-lagu tersebut akan diproses untuk dijadikan video klip untuk anak-anak. Agus mengungkapkan, rencana ini mendapat sambutan yang baik dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.

“Dia juga menjadi pencipta lagu anak-anak yang sudah sempat direkam. Kebetulan ibu menteri juga ingin dibuatkan video klipnya. Jadi rekamannya sudah ada, lagu-lagunya juga sudah banyak direkam, tetapi video klipnya belum ada. Ya itu, yang belum sempat terwujud. Hari Minggu lalu dia kontak saya, dan saya bilang siap. Ibu menteri juga sangat support,” tambahnya.

Arist Merdeka Sirait adalah sosok pemerhati anak. Namanya kian terkenal ketika membela hak-hak anak dalam berbagai kasus. Arist meninggal saat menjalani perawatan di Ruang ICU, RS POLRI, Kramat Jati pada Sabtu (25/08/2023) pukul 08.30 WIB.

Sebelum Meninggal, Arist Alami Infeksi Saluran Kemih

Adik bungsu Arist Merdeka Sirait, Agustinus Sirait menjelaskan kakak kandungnya tersebut mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) secara berulang hingga tiga kali. Hal ini kemungkinan yang membuat tubuh Arist mengalami mengigil hingga demam sebelum dibawa ke RS POLRI, Kramat Jati, pada Selasa, 22 Agustus 2023.

“Dua kali masuk RS Mitra, kemudian kami bawa ke sini dari Selasa. Dia mengeluh menggigil, infeksinya ditandai dengan menggigil dan demam,” kata Agustinus.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, Arist mengalami kehilangan kesadaran. Ini juga menandakan kondisi kesehatannya sudah menurun drastis.

“Dia mengalami penurunan kesadaran sebanyak 50 persen. Langsung dibawa ke rumah sakit. Hari Pertama ke hari kedua, kondisinya sudah balik ke semula, kemudian akhirnya drop lagi di hari ketiga,” paparnya.

Jenazah Arist Merdeka Sirait dipindahkan dari Rumah Duka RS Polri ke Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto. Rencananya, pihak keluarga akan melaksanakan beberapa upacara adat sebelum Arist dimakamkan di pemakaman keluarga.

Back to top button