Market

Permalukan Buwas, Mafia Beras Gelar Rapat di Dekat Kantor Bulog

Kuatnya kekuasaan mafia beras sehingga bisa mengatur harga beras, bukan cerita dongeng. Mereka bahkan berani menggelar rapat terang-terangan. Seperti diakui Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas.

Peran mafia beras ini, diakui Buwas, memang cukup sakti. Mereka mampu memainkan harga beras milik Bulog, sehingga menjadi mahal. Misalnya, beras medium Bulog yang dibanderol Rp8.300 per kilogram (kg) ke pedagang. Namun, Buwas mendapatkan informasi bahwa pedagang membelinya di atas harga itu.

“Benar, saya sudah cek ke pedagang melapor ke saya ‘karena saya membelinya sudah mahal pak, sekian-sekian’ ‘karena saya membelinya tidak bisa melalui Bulog harus melalui ini itu.’Sebenarnya saya sudah tahu, dan saya tidak bodoh-bodoh amat. Tanda kutip ada mafia itu memang ada. Saya nanti kasih tahu,” kata Buwas dalam konferensi pers di Live Instagram Perum Bulog, Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Yang bikin jengkel mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kabareskrim Mabes Polri itu, para mafia beras tersebut, berani menggelar rapat di dekat kantor Perum Bulog. “Ini (mafia beras) hebat banget, beraninya bikin pertemuan di dekat kantor Bulog. Top banget. Keuntungan dibagi-bagi. Misalnya, untung seribu dibagi 3. Nah udah yang 3 itu pasti mendukung,” lanjutnya.

Buwas mengaku sudah menyerahkan sejumlah informasi terkait mafia beras kepada Satgas Pangan. Diharapkan bisa segera ditelusuri dan ditindak. Jika mafia beras melibatkan karyawan Perum Bulog, Buwas sesumbar langsung pecat.

“Saya buktikan semua, jadi sekali lagi tidak ada lagi monopoli merasa paling kuasa merasa paling berhak memiliki kekuatan super seolah-olah paling lama tahu persis, nggak ada begitu. Saya tahu permainan-permainan di Bulog. Saya gak ada ragu-ragu untuk memecat yang bersangkutan,” tegasnya

Buwas merasa banyak karyawannya yang tidak menyukai dirinya. Hal itu diduga karena Bulog tidak lagi bisa bermain bisnis saat menjual beras ke pasaran.

Kasus pemecatan karyawan Bulog yang bermain kotor juga telah dilakukan Buwas. Ia menyebutkan seperti kasus hilangnya beras Bulog di Sulawesi Selatan, dirinya tidak segan-segan langsung memecat kepala gudang di sana.

“Saya tahu permainan-permainan di Bulog. Saya nggak ada ragu-ragu untuk memecat yang bersangkutan. Seperti di Sulawesi Selatan beras hilang dipinjam, alasan apapun itu salah. Dipidana dan pecat duluan aja,” bebernya.

Praktik mafia beras juga bukan hanya sengaja menaikkan harga beras. Menurut Buwas ada juga oknum yang sengaja mencampurkan beras Bulog yang premium dengan kualitas di bawahnya.

Kemudian beras itu malah dikembalikan ke Bulog. Buwas pun curiga kalau praktek itu juga ada andil dari karyawan Perum Bulog sendiri.

“Itu dimasukan lagi ke Bulog premium sisanya dimix dan disuplai ke Bulog. Ini berkali-kali sering terjadi. Saya bilang sekarang cek lab. Temuan itu ada beras masuk lagi ke Bulog nah itu termasuk supliernya pasti anggota saya pasti bermain. Saya tidak ingin itu,” tuturnya.

Back to top button