News

Perludem Ingatkan Kampanye di Medsos Berpotensi Munculkan Hoaks dan Disinformasi

Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengingatkan sejumlah risiko dari penyebaran hoaks dan disinformasi materi yang disengaja untuk menutupi kebenaran pada kampanye di media sosial (medsos).

“Hoaks bertujuan untuk menurunkan kredilibitas dan integritas,” kata Titi dalam rapat koordinasi bertajuk ‘Menjaga Stabilitas Politik Hukum dan Keamanan pada Tahapan Pemilu 2024’, di Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Titi mengatakan kampanye melalui media sosial sangat rentan akan penyebaran misinformasi atau informasi yang keliru yang tidak dimaksudkan untuk menyesatkan.

“Perilaku non-autentik yang terkoordinasi yang menggunakan akun palsu atau anonim yang terkoordinasi untuk menyesatkan pengguna platform. Seringkali melalui konten atau clickbait atau kumpulan buzzers,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, besar kemungkinan  akan terjadi kampanye hitam atau black campaign yang terkoordinasi bertujuan untuk merusak reputasi lawan. Bahkan, potensi penggunaan bot atau sistem yang mensimulasikan manusia untuk mengarahkan topik yang sedang tren menjadi lebih terbuka.

“Adanya influencers maupun buzzers uang yang mendorong topik atau isu tertentu agar menjadi populer,” ungkap Titi.

“Kemudian, potensi adanya aliran dana kampanye tak transparan, promosi yang mendorong politik identitas, penggunaan akun palsu, dan kekerasan gender berbasis online (KGBO) khususnya terhadap caleg perempuan,” tambahnya.

Back to top button