News

Misteri Malam Jumat saat Husein Mutilasi Bos Air Galon di Semarang

Apa yang terjadi saat Kamis (4/5/2023) malam antara Irwan Hutagalung dengan pegawainya yang bernama M Husein (29) di sebuah depot air isi ulang Jl Mulawarman, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah masih menjadi misteri.

Pasalnya, Husein secara tega menghabisi nyawa bosnya sendiri dengan cara kejam, yakni menyiksa serta memutilasi hingga akhirnya jasad pemilik depot air galon itu dicor menggunakan semen.

Meski dalam pengakuannya, tersangka memiliki alasan dendam lantaran kerap mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh korban, namun tentu ada pemicu lain hingga akhirnya Husein mengeksekusi bosnya pada Kamis (4/5/2023) pukul 20.00-21.30 WIB atau tepat malam Jumat.

Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menjelaskan ada tiga perilaku kondisi psikis dari pelaku kejahatan yakni faktor trauma, faktor pembiasaan, dan faktor pemicu.

Jika melihat faktor yang pertama yaitu faktor trauma, sudah ditemukan berdasarkan keterangan dari pelaku usai ditangkap pihak kepolisian bahwa tersangka sejak kecil kerap dianiaya oleh orang tuanya.

Kemudian kedua adalah faktor pembiasaan yang juga telah dijelaskan bahwa tersangka acapkali mendapat perlakukan kasar dari korban. Kepada polisi, tersangka Husein mengaku majikannya sering memukul bahkan menyundutkan rokok di tubuhnya terutama jika melakukan kesalahan dalam bekerja.

Namun masih ada yang belum terjawab, yaitu faktor pemicu. Belum ada penjelasan mengenai apa yang terjadi pada malam tersebut sebelum tersangka nekat menghabisi nyawa bosnya sendiri yang ketika itu tengah tidur pulas.

“Malam itu, sebelum kejadian itu, apa yang terjadi, interaksi apa yang berlangsung antara pelaku dan si korban? Kemungkinan ada emosi sesaat dari pelaku,” kata Reza kepada Inilah.com.

Jika memang ada emosi sesaat dari pelaku, Reza kembali menjelaskan dengan mencontohkan kasus pelaku begal yang tewas dihajar massa atau warga saat berhasil ditangkap.

Tentunya warga tidak pernah berkeinginan menyakiti atau membunuh orang (pelaku begal), namun begitu ada provokasi yang muncul sampai akhirnya menghilangkan daya kendali, seketika itu juga perilaku orang bisa berubah menjadi semakin beringas atau hilang kendali.

Publik tentu menanyakan, mengapa tersangka tidak melakukannya ketika pertama kali atau kedua kali sang majikan menganiaya dirinya. Jawabannya adalah, ada kemungkinan tersangka masih memiliki toleransi untuk menahan apa yang ingin dilakukan terhadap sang majikan.

“Itu menjadi penanda bahwa, barangkali tersangka sejak awal tidak ingin menyakiti apalagi membunuh majikannya,” tambah Reza.

Sehingga dapat dipastikan ada pemicu lain yang mengakibatkan tersangka Husein terprovokasi menghabisi nyawa bosnya sendiri pada malam tersebut.

Namun apa yang terjadi antara Irwan Hutagalung dengan pegawainya yang bernama M Husein di sebuah depot air isi ulang Jl Mulawarman, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah pada malam Jumat pekan lalu masih menjadi misteri.

Back to top button