Market

Jelajahi Madura, Menteri Sandi Kagumi Industri Fesyen Pamekasan

Jelajahi Madura, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno sampai di Pamekasan. Tertarik dengan ekonomi kreatif berupa industri fesyen khas yang dikembangkan masyarakat.

Saat hadir dalam Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia, di Kantor Bupati Pamekasan, Menteri Sandi berjanji akan memberikan fasilitas endorsement di media sosial (medsos) Kemenparekraf.

Dia bilang, tujuan dari pelaksanaan workshop ini adalah meningkatkan inovasi, kreativitas serta jiwa kewirausaahaan dari para pelaku ekonomi kreatif di daerah. “Saya bangga karena bisa melihat progres di Pamekasan,” papar Menteri Sandi, dikutip Rabu (25/5/2022).

“Hari ini kita memulai proses, yang akan menjadikan Kabupaten Pamekasan sebagai Kabupaten Kreatif, selain melalui kegiatan Workshop KaTa saya berharap juga dapat dilakukan kegiatan Uji Petik PMK3I, agar para stakeholders parekraf yang ada di Pamekasan dapat memilih satu dari 17 subsektor unggulan yang ada di Pamekasan, dan sepertinya fesyen yang sedang leading.” imbuhnya.

Setelah meresmikan Kegiatan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 di Kabupaten Sumenep, Menteri Sandi bergeser ke Pamekasan yang menjadi lokasi kesembilan.

Sejumlah program yang digagas Pemkab Pamekasan layak diapresiasi, diantaranya Sepuluh Ribu Pengusaha Baru (Saputangan Biru) dan Warung Milik Rakyat (Wamira Mart). “Begitu banyaknya potensi ekraf yang dimiliki Kabupaten Pamekasan, saya optimis dapat memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan ekonomi bangsa,” papar Menteri Sandi.

Dia berharap, Pemkab Pamekasan segera mengikuti program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). “Jadi program ini untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik,” kata Menteri Sandi.

Dalam acara workshop ini, Menteri Sandi didampingi Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam. Sedangkan, CEO Kawakibi Digital Branding, Prasetyo Adi S memberikan materi pembelajaran branding dan digital marketing.

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button