Market

Percaya Ramalan Lembaga Asing, Sri Mulyani Cemaskan Ekonomi RI

Tahun ini, perekonomian dunia diramal memasuki masa-masa suram. Imbasnya, perekonomian Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Mudah-mudahan salah.

Tak sedang bercanda, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, perekonomian global semakin suram. Pelemahan ekonomi melebar di sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia.

Indikasinya, banyak lembaga internasional merevisi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Pengetatan kebijakan moneter, mempersempit ruang fiskal, serta masih terjadinnya disrupsi pasokan. “Ke depan tantangan ekonomi memang akan diwarnai dengan suasana yang mirip dengan 2022 di berbagai belahan dunia,” tutur Sri Mulyani, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Berbagai Lembaga internasional juga turut merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di antaranya, Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5 persen, Bank Dunia 4,8 persen, Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia 5 persen, Bloomberg Concensus memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,9 persen dan OECD memprediksi ekonomi Indonesia 4,7 persen.

Kata Sri Mulyani, proyeksi yang di bawah target pemerintah Indonesia itu, imbas dari sektor eksternal yang masih akan terjadi pada tahun ini, sehingga turut berpengaruh pada perekonomian dalam negeri.

Selain itu, tensi geopolitik juga diperkirakan masih akan berlangsung hingga tahun ini. dan masih akan terjadi disrupsi di sisi supply dengan munculnya fragmentasi dan regionalism.

Meski begitu, Sri Mulyani masih menaruh harapan bahwa pertumbuhan ekonomi Indoensia akan mencapai target yakni sebesar 5,3% yoy. Meski begitu, optimisme tersebut terus diiringi dengan kewaspadaan dari ketidakpastian ekonomi global yang turut akan berpengaruh ke dalam negeri.

“Makanya kita selalu mengatakan optimis karena tadi kondisi ekonomi kita cukup confidence dan memberikan alasan utnuk optimis, namun kita waspada karena memang turbulensi ini belum berakhir pada 2023,” imbuhnya.

Back to top button