Market

Pekan Ini, Investor Saham Cermati Hasil Pemilu 2024


Pasar saham Indonesia pada pekan ini, akan mencermati pelaksanaan pemilu secara serentak Rabu (14/2/2024). Apapun hasilnya akan mempengaruhi sentimen para investor ke depan.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan pekan ini ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan investor saham, yakni Pemilu 2024 Indonesia, inflasi inti tahunan AS dan musim laporan keuangan tahun 2023. Saat ini IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sedang konsolidasi dengan rentang support 7.200 dan resistance 7.280.

“Hasil dari pemilu ini akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar saham,  apabila pemilu berjalan dengan aman dan kondusif maka akan berpengaruh positif terhadap IHSG,” katanya dikutip dari hasil risetnya, Senin (12/2/2024).

Perputaran ekonomi menjelang pemilu yang mulai menghangat sejak akhir 2023 lalu sudah berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari rilis BPS pada Senin pekan lalu tentang data PDB Indonesia untuk kuartal terakhir 2023 dan hasilnya PDB Indonesia mencatatkan kenaikan sebesar 5,04 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY).

Angka ini berada di atas level kuartal sebelumnya yang berada di level 4,94 persen sekaligus konsensus para ekonom yang berada di level lima persen. “Jika dilihat berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan PDB secara YoY terbesar disumbang oleh Konsumsi  LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga) yang naik 18,11 persen seiring dengan pesta demokrasi atau Pemilu 2024,” katanya menerangkan.

Sementara penggerak indesk dari dalam negeri lainnya adalah terkait sentimen musim laporan keuangan tahun 2023. Bulan ini sudah memasuki musim laporan kinerja untuk setahun penuh 2023 para emiten yang ada di IHSG. Seperti diketahui BBCA (Bank Central Asia), BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BMRI (Bank Mandiri) sudah melaporkan kinerjanya untuk 2023 dan semuanya mencatatkan pertumbuhan laba secara tahunan.

“Tinggal BBNI (Bank Negera Indonesia) dari keempat bank besar yang ada di Indonesia yang belum melaporkan laporan kinerjanya untuk tahun 2023 dan ada beberapa emiten lain yang masuk ke dalam top 10 market cap yang juga belum melaporkan kinerjanya 2023 seperti, TLKM (Telekomunikasi Indonesia), ASII (Astra Internasional), ICBP (Indofood CBP). Tentunya kinerja emiten-emiten tersebut akan berpengaruh terhadap harga sahamnya dan IHSG,” katanya lagi.

Dimas melanjutkan untuk sentimen global berasal dari data inflasi inti tahunan AS dan bulan Januari, yang akan dirilis Selasa (13/2/2024) besok. Berdasarkan konsensus, inflasi inti AS akan berada di level 3,8 persen yang pada bulan sebelumnya inflasi inti AS tercatat di level 3,9 persen.

Selama ini, katanya, data tersebut menjadi indikator ekonomi yakni inflasi AS selalu menjadi faktor penggerak pasar keuangan global, sehingga apabila indikator inflasi inti AS menunjukkan arah yang baik tentang target inflasi The Fed pada 2024 yaitu sebesar dua persen. “Hal ini akan berkorelasi positif juga untuk indeks saham global,” katanya mengungkapkan.

Back to top button