News

PDIP Anggap Survei Litbang Kompas Dapat Jadi Referensi Parpol Usung Capres

Anggota Fraksi PDIP DPR RI Said Abdullah mengamati hasil Survei Litbang Kompas soal dampak endorsement Jokowi terhadap capres pada Pilpres 2024 yang menunjukkan sebanyak 15,1 persen ikut memilih siapa yang didukung oleh Jokowi, dapat menjadi referensi bagi parpol dalam mengusung capres dan cawapres.

“Bahwa calon yang didukung presiden, kemampuan presiden, pengaruh presiden untuk rakyat akan memilih yang dicalonkan 15,1 persen itu adalah survei yang tidak perlu kita perdebatkan. Akan tetapi, itu tentu akan menjadi referensi bagi setiap partai politik dalam mengambil keputusan terhadap capres dan cawapresnya,” kata Said di Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Ia juga menyebut bahwa dengan dukungan sebesar 15 persen ini tentu akan berdampak pada upaya mendongkrak suara.

“Capres yang dicalonkan didukung atau didukung oleh presiden itu hanya 15 persen. Kalau seseorang punya modal 20 dapat modal 15 jadi 35, sehingga bagi kami pengaruhnya tentu ada,” ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung bahwa capres dari PDIP akan diputuskan setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri duduk bersama dengan Presiden Jokowi.

“Kalau capres PDIP Insya Allah presiden kita akan diajak bicara oleh ibu ketua umum PDIP, untuk duduk bersama. Karena apa? Karena 10 tahun memimpin Pak Jokowi tentu punya berbagai pengalaman walaupun pada saat yang sama Ibu Mega juga pernah memimpin RI. Dua- duanya sharing pengalaman akhirnya keluar keputusan,” terangnya.

Mengenai sosok yang akan direstui oleh PDIP untuk maju pada Pilpres 2024, Said menyebut bahwa persoalan ini akan dibicarakan oleh Megawati dan Jokowi.

“Ini bukan soal restu-restuan. Pak Jokowi kader PDIP. Setahu saya sebagai kader PDIP, pasti Pak Presiden Jokowi akan membicarakan masalah ini dengan Ibu Mega,” tegas Said.

Back to top button