News

PBB Desak G20 Hentikan Kecanduan pada Bahan Bakar Fosil

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak negara-negara anggota kelompok G20 menghentikan kecanduan kepada bahan bakar fosil dan tidak menambah produksi batu bara.

Guterres juga meminta G20 memperhatikan temuan Badan Energi Internasional (IEA) yang menyatakan izin baru untuk eksplorasi minyak dan gas  yang mereka keluar tidak sesuai dengan upaya mempertahankan batas kenaikan iklim 1,5 derajat sesuai Perjanjian Iklim Paris.

“Negara-negara G20 bertanggung jawab atas 80 persen terjadinya emisi gas rumah kaca,” kata Guterres dalam situs resmi PBB yang dipantau dari Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Guterres menyampaikan hal itu dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York pada Selasa (19/9/2023) waktu AS.

“Untuk mempertahankan peluang membatasi kenaikan suhu global, kita harus menghentikan secara bertahap penggunaan batu bara, minyak dan gas, dalam cara yang adil dan merata, serta  secara besar-besaran meningkatkan energi terbarukan,” kata Guterres.

Ia pun menyebut semua langkah itu sebagai satu-satunya cara yang membuat energi terbarukan terjangkau untuk semua orang dan terpenting lagi warga Afrika yang masih kekurangan listrik.

“Jika perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil ingin menjadi bagian dari solusi ini, maka mereka harus memimpin transisi menuju energi terbarukan,” kata Guterres.

“Tak ada lagi produksi energi kotor. Tak ada lagi solusi palsu. Tak ada lagi pendanaan untuk menolak (perubahan) iklim,” tegasnya.

Guterres menyatakan negara-negara maju harus mencapai target nol emisi pada 2040, sedangkan negara-negara berkembang bisa melakukannya pada 2050.

Ia menyatakan dunia tidak boleh saling mengkambinghitamkan dan saling menunggu pihak lain mengambil langkah menjawab perubahan iklim.

“Kepada semua yang bekerja, bergerak dan memperjuangkan aksi nyata perubahan iklim, saya ingin Anda tahu bahwa Anda berada di jalur sejarah yang benar dan saya mendukung Anda,” pungkas Guterres.

Back to top button