News

PB IDI: Musim Pancaroba Tingkatkan Risiko DBD, Masyarakat Diminta Waspada


Musim pancaroba yang saat ini melanda Indonesia meningkatkan kekhawatiran akan lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD), dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan masyarakat tentang risiko tinggi terkait kondisi cuaca saat ini. 

Ketua Umum PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi, menekankan bahwa tingkat kelembaban udara yang tinggi selama musim ini mempercepat perkembangan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit DBD.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, Adib menjelaskan bahwa musim pancaroba menjadi kondisi yang ideal bagi nyamuk dengue untuk berkembang biak, sehingga meningkatkan potensi terjadinya wabah DBD. 

“Musim ini sangat diinginkan oleh nyamuk dengue, memperlihatkan potensi kenaikan kasus DBD yang signifikan,” ujar Adib.

Adib juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam upaya pencegahan DBD, yang tidak hanya bergantung pada fasilitas kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit. 

Pencegahan harus dimulai dari diri sendiri, dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan olahraga teratur.

Lebih lanjut, Adib menyarankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan utama terhadap DBD. 

Praktik 3M—menguras, menutup, dan mengubur—harus dilakukan secara konsisten oleh masyarakat, termasuk penggunaan larvasida abate untuk membasmi jentik nyamuk.

Selain itu, Adib menambahkan bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama perlu meningkatkan kemampuan surveilans untuk segera bertindak ketika ada laporan kasus DBD di suatu wilayah, guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

Dengan meningkatnya kewaspadaan dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam melakukan pencegahan, diharapkan risiko penularan DBD dapat diminimalisir. PB IDI mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sebagai upaya kolektif dalam melawan DBD.

Back to top button