Kanal

Palestina Merdeka, Benarkah Kiamat Datang?

Dinamika konflik Palestina-Israel yang tengah memanas, memunculkan sejumlah asumsi dalam masyarakat Muslim yang mengaitkan kemenangan Palestina dengan kedatangan hari kiamat. Musyrif Pesantren Ilmu Hadits Darus-Sunnah, Amien Nurhakim, memberikan pandangannya terkait peredaran asumsi tersebut dan pentingnya klarifikasi informasi.

Menurut Amien, anggapan yang beredar di tengah umat Islam tentang kemenangan Palestina sebagai tanda datangnya kiamat adalah pemahaman yang belum tentu benar jika hanya berlandaskan pada hadits-hadits yang ada. Dalam tulisannya, dia menjelaskan bahwa hadits yang sering dikutip dalam konteks ini memiliki variasi redaksi dan harus dipahami dengan cermat.

“Kita tidak bisa memastikan waktu terjadinya kiamat hanya berdasarkan hadits tersebut. Pengetahuan tentang kiamat hanyalah milik Allah,” ujar Amien Nurhakim mengutip laman resmi PBNU, Kamis (9/11/2023). 

Dia menambahkan bahwa hadits dari Imam Muslim dan Imam Ahmad, yang kerap dikaitkan dengan kondisi akhir zaman dan konflik di wilayah Baitul Maqdis, harus dianalisis dengan memperhatikan konteks dan kualitas sanadnya.

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits:

لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللَّهِ قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ

Artinya, “Senantiasa ada sekelompok dari umatku berperang di atas perintah Allah, menang terhadap musuh mereka, orang yang menyelisihi mereka tidak membahayakan mereka hingga hari kiamat datang dan mereka masih dalam kondisi seperti itu.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan spesifik soal di mana wilayah kelompok tersebut, haditsnya yaitu:

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ: بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ

Artinya, “Senantiasa ada kelompok dari umatku yang menang di atas kebenaran atas musuh mereka, orang yang menyelisihi mereka tidak membahayakan mereka kecuali apa yang menimpa mereka berupa kesulitan hidup sampai datang kepada mereka ketentuan Allah dan mereka demikian.” Mereka berkata, “Ya Rasulullah dan mereka di mana?” Beliau bersabda, “Baitul Maqdis dan sekitar nya.” (HR. Ahmad).

Dengan merujuk pada komentar para ulama seperti al-Haitsami dan al-Dzahabi, Amien menegaskan bahwa keabsahan hadits tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan tidak dapat dijadikan dasar untuk mengesahkan klaim yang menakutkan tersebut.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa Al-Quran mengajarkan bahwa waktu kiamat tidak diketahui, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Al-Ahzab ayat 63, yang menegaskan bahwa pengetahuan tentang hari akhir hanya ada di sisi Allah.

Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 63, Allah berfirman:

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

Artinya, “Orang-orang bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang hari Kiamat. Katakanlah bahwa pengetahuan tentang hal itu hanya ada di sisi Allah.” Tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat.” (QS Al-Ahzab [33]:63).

“Kita harus berhati-hati dalam menafsirkan hadits-hadits yang bersifat eschatologis. Banyak dari hadits tersebut bersifat umum dan tidak spesifik terkait waktu atau peristiwa,” ujarnya.

Musyrif Pesantren ini juga menghimbau umat Islam untuk tidak terpengaruh oleh asumsi yang dapat menimbulkan rasa takut atau keengganan dalam menolong saudara-saudara kita di Palestina.

“Dukungan kita kepada Palestina seharusnya tidak terhalang oleh kekhawatiran akan kiamat, yang waktunya hanya Allah yang tahu,” tegasnya.

Melalui penjelasan ini, Amien Nurhakim berharap dapat mengoreksi kesalahpahaman yang beredar di masyarakat dan mengajak umat Islam untuk terus memberikan dukungan yang berarti bagi saudara-saudara di Palestina. Wallahu a’lam

Back to top button