Hangout

Pakar Ungkap 60 Persen Pasien Transplantasi Ginjal Merasa Sembuh dan Kerap Abai Soal Perawatan

Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPD-KGH mengatakan sekitar 60 persen pasien yang berhasil melakukan transplantasi ginjal merasa dirinya sehat dan kerap abai dengan perawatan diri secara rutin.

Saat ini semakin banyak Pasien Ginjal Kronik (PGK) yang ingin melakukan transplantasi ginjal karena memiliki kelebihan yang memberikan keuntungan seperti kesehatan dan kebugaran tubuh meningkat, batasan makan dan minum lebih longgar, dapat beraktivitas seperti sediakal sebelum mengalami penyakit ginjal dan dapat hidup lama dibandingkan jika tetap menjalani dialysis. 

“Padahal kan masih saja harus rutin ke dokter setiap bulan dan juga minum obat setiap hari,” kata Maruhum Bonar saat edukasi kesehatan ginjal bersama Etana Biotechnologies, Jakarta, Senin (18/09/2023).

Dia menambahkan, usai transplantasi ginjal, pasien tetap harus menjalankan perawatan yang optimal. Hal ini yang menurut Haruhum masih harus terus diedukasi kepada masyarakat terutama untuk para pasien transplantasi ginjal.

“Harus tertib minum obat. Itu kuncinya,” tambahnya.

Dia menjelaskan, hingga kini pasien transplantasi ginjal sudah semakin banyak. Menurutnya, masalah kesehatan ginjal pada saat ini sudah mengalami pergeseran ke arah usia produktif.

Situasi tersebut sangat berkaitan erat dengan gaya hidup yang dijalankan masing-masing pasien.

“Hal yang paling berpengaruh pada kondisi ginjal seseorang adalah ketika mengalami sakit diabetes. Hal itu lama-lama berpengaruh pada kondisi ginjal,” paparnya.

Dia menyebut, usia produktif yang kerap dia temukan dan menjadi pasiennya adalah antara usia 40 – 50 tahun. 

“Ada juga yang usia anak-anak,” ujarnya. 

Back to top button