News

Pakar Transportasi Bakal Dikumpulkan Heru untuk Atasi Kemacetan, Agus Pambagio: Percuma hanya Seremoni

Wacana Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang ingin mengumpulkan sejumlah pengamat transportasi untuk mencari cara mengatasi kemacetan Jakarta, ditanggapi sinis. Pengamat kebijakan publik dan lingkungan, Agus Pambagio mengaku langkah itu percuma karena hanya bersifat seremoni belaka.

Ia mengaku sudah lelah memberi saran namun tidak ada realisasi yang dikerjakan hingga sampai ini. “Udah capek saya kasih saran tapi nggak dikerjain, ya terserah mau ngundang silahkan, nggak juga silahkan. Sudah dikasih tahu, semuanya, nggak cuma Jakarta tapi kan nggak dikerjain,” kata Agus saat dihubungi inilah.com, Selasa (11/4/2023).

Agus mengatakan dirinya sudah sering menyarankan untuk membatasi penggunaan kendaran pribadi demi mengurangi padatnya lalu lintas di Jakarta. Ia menilai kebijakan pemerintah saat ini kurang baik, tidak gerak cepat dalam mengintegrasikan transportasi umum.

“Mau cari ide baru ya silahkan, ya idenya gitu-gitu saja karena transportasi umum tidak terkoneksi dengan baik. Terus push and pull-nya tidak jalan, kemudian first mile-nya juga, kebijakan pemerintahannya nggak benar ini,” jelas Agus.

Ia menilai kelambanan pemerintah dalam mengatasi kemacetan di Jakarta ibarat kanker stadium akhir. Dalam penangannya diperlukan ketelitian dan keberanian dalam bertindak, serta dikerjakan secara simultan.

“Nggak ada ya kalau cepat, kalo sakit itu sudah bisa Kanker stadium akhir. Jadi nggak bisa cepat-cepat mau diapakan? sudah puluhan tahun kok di kasih tau, ya semuanya harus segera di kerjakan,” ujarnya.

Sebelumnya, Heru berencana mengumpulkan beberapa pengamat transportasi untuk membahas permasalahan kemacetan Jakarta. “Habis lebaran saya akan kumpulkan pengamat transportasi, Dinas Perhubungan DKI sama Polda untuk membahas ini,” kata Heru saat ditemui media di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin(10/4/2023).

Lebih lanjut, Heru menyebut pihaknya sudah mempunyai rencana untuk mengatasi kemacetan di Jakarta seperti mengatur shift jam kerja. “Kita sudah punya konsep mungkin antara lain membagi jam kerja gitu ya dan seterusnya,” tambah dia.

Back to top button