Market

Ogah Belajar dari Anggaran Bengkak Kereta Cepat, RI Masih Percaya China


Demi mewujudkan mimpi besar Presiden Jokowi membangun transportasi kereta api di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Menteri PUPR Basuki harus belajar ke China.

Kalau tak ada aral, Menteri PUPR bertolak ke China pada pekan depan, untuk mempelajari pembangunan kereta tanpa rel di IKN Nusantara. Atau bahasa kerennya adalah Autonomous Rail Transit (ART).

Padahal, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap China, anggarannya bengkak IUS$1,2 miliar atau setara Rp18 triliun, kursRp15.000/US$). Alasannya, karena produsen kereta tanpa rel itu melibatkan perusahaan asal China. .

“Minggu depan ini beberapa orang dari Bina Marga akan lihat di China yang sudah punya itu. Katanya nggak terlalu susah karena nggak bikin rel baru,” kata Basuki, dikutip Sabtu (27/1/2024).

Ia menuturkan Direktorat Jenderal Bina Marga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pembangunan ART di IKN Nusantara.

Basuki pun mengatakan pihaknya terus mendalami rencana proyek tersebut. Ia pun membocorkan kereta itu akan tetap menggunakan jasa masinis untuk memegang kemudi.

“Itu di daerah sumbu kemarin saya sudah konfirmasi ke presiden itu memang perintahnya Bapak Presiden supaya ada ART itu,” ucap Basuki.

Terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan kereta otonom itu bakal dibangun di kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur IKN.

“Seperti yang saya lihat di China beberapa waktu lalu, kereta ini menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet,” kata Budi melalui akun Instagram resmi, Kamis (25/1).

Ia menuturkan ART yang dibangun berkapasitas total 324 penumpang. Adapun kecepatan operasionalnya mencapai 40 kilometer (km) per jam dan maksimal 70 km per jam.
 

Back to top button