News

Ngabuburit Pengawasan Partisipatif, Wadah Edukasi Bawaslu soal Kepemiluan

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adakan program Ngabuburit Pengawasan Partisipatif Tahun 2023. Kegiatan ini merupakan upaya untuk menyambung gagasan dan pikiran yang bermanfaat guna melakukan edukasi yang berkenaan dengan kepemiluan.

Dalam peluncuran pertama Ngabuburit Pengawasan Partisipatif Tahun 2023 dihadiri oleh salah satu pimpinan Bawaslu, Lolly Suhenty. Ia menyampaikan istilah ngabuburit pengawasan ini dapat diduplikasi dengan pendekatan lokal masing-masing daerah. Program yang dilaksanakan secara daring melalui Channel Youtube Bawaslu ini akan dilaksanakan sebanyak 17 kali dan diisi oleh narasumber yang berbeda setiap harinya.

“Harapannya dari ngabuburit ini akan muncul kesadaran kritis untuk insitif meneliti, menelaah serta mengkaji serta mengambil pelajaran dari beberapa narasumber,” ujar Lolly Suhenty secara virtual di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Ia mengatakan dalam program ini pada setiap kegiatannya akan menyajikan beragam tema di antaranya, kerawanan isu krusial pemilu, keeawanan dan strategi pengawasan, dinamik dan strategi menjaga netralitas ASN, dinamika dan strategi marxisme penindakan pelanggaran pemilu.

Selain itu, juga akan dibahas soal pengawasan parisipatif, kelompok milenial dan disabilitas, memperkuat hak penyandang disabilita, pengiatan enero dengan pemantauan pemilu, dan lain sebagainya.

“Rencananya narasumber kita dalam 17 kali pertemuan ada ibu Mike Ferawati dari KPI, Bapak deni Syukron, Bapak Ray Rangkuti, Bapak Sasmito dari Adjie, Bapak Arief Nur Alam dari IBC, Bapak Fauzan Ali Rosyid, Bapak Indriyatno Banyumurti, Bapak Masrudin Hafid, Bapak dr. Telemania, ibu Nuryadian Paramita, Bapak ical Supriyadi, Ibu Ida Budiarti, dan lain-lain,” jelas dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, sesungguhnya program ini adalah inovasi baru yang dikembangkan dari tadarus pengawasan yang sebelumnya sudah Bawaslu lakukan sejak tahun 2020. Lolly mengatakan ada dua hal penting yang ingin disampaikan melalui program ini, yang pertama adalah kesadaran bahwa akan merugi bila kalau dalam kerja pengawasan kita tidak bersandarkan pada nilai integritas dan nilai profesional.

“Yang kedua akan merugi kita jika saat bulan ramadhan kita tidak melakukan amal kebaikan untuk saling menasehati dan mengingatkan satu sama lain. Oleh karena itu lalu konsep ngabuburit pengawasan diharapkan menjadi ruang kita untuk saling mengingatkan, menjadi ruang bagi kita untuk belajar satu sama lain, supaya kita tidak merugi amal, solehnya dapat, integritas dan profesional bawaslu semakin meningkat,” tandasnya.

Back to top button