News

MNC Group Penyelenggara Debat Ketiga Pilpres, Ganjar-Mahfud Diuntungkan?


Muncul penolakan atas penunjukkan MNC Group sebagai penyelenggara debat ketiga Pilpres 2024, pada Minggu (7/1/2024), dikhawatirkan akan menguntungkan salah satu pasangan calon (paslon).

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memastikan tidak akan ada konflik kepentingan, meski MNC Group merupakan perusahaan media milik Ketum Partai Perindo Hary Tanoe, salah satu pengusung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Saya enggak melihat begitu (indikasi kecurangan yang bakal dilakukan oleh Hary Tanoe) semua media profesional dalam menjalankan tugasnya,” ujar Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2023).

Ia pun tidak mempersoalkan terkait protes dari TKN Prabowo-Gibran yang meminta penyiaran acara debat tidak didominasi satu grup televisi. Arsjad menyerahkan keputusan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Kami percaya KPU akan memutuskan yang terbaik dan mestinya keadilan ada untuk semua media setelah bisa melakukan dan ini hanya suatu live event yang bisa ditonton, dilihat semuanya,” tuturnya.

Sementara itu, pihak MNC Group menyatakan penetapan MNC sebagai TV penyelenggara debat berdasarkan Surat Keputusan KPU. Direktur Corporate Secretary MNC Group, Syafril Nasution menegaskan MNC Group melaksanakan tugas penyelenggaraan debat bukan atas perintah parpol.

“Penetapan MNC sebagai TV penyelenggara debat ke-3 capres-cawapres melalui SK KPU,” kata Syafril kepada wartawan, Minggu (31/12/2023).

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempertimbangkan ulang media penyelenggara debat ketiga pada Minggu (7/1/2024) mendatang yakni MNC Group.

“Ini mungkin belum resmi tapi memang kalau melihat penyelenggara dari debat ketiga nanti itu semuanya MNC Group. Mengingat pemilik dari MNC Pak Hary Tanoe adalah ketua umum partai yang hari ini mendukung salah satu paslon 3, rasanya sih lebih baik ditimbang ulang oleh KPU,” kata Grace dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (1/1/2024).

Ia juga mengusulkan KPU agar penyiaran debat tidak didominasi oleh satu grup televisi saja. Grace menyarankan media penyiar debat dikombinasikan dengan saluran lainnya. Dikhawatirkan, debat capres mendatang nanti berjalan dengan tidak adil karena berpotensi adanya kepentingan politik.

“Mungkin ada pertimbangan, ada kombinasi yang lebih beragam agar penyelenggaranya enggak semuanya jaringan MNC. Nanti kan mungkin ada kekhawatiran dari paslon yang lain, bukan hanya paslon 2 ya,” tuturnya.

“Apakah bisa betul-betul misalnya adil sama untuk semuanya, daripada berspekulasi dan kalau sesuatu akhirnya digiring ke sana opininya, lebih baik kan di mix aja. Jadi betul-betul semua perwakilan media ada disitu,” ucap Grace menambahkan.

Back to top button